Ma’rifatullah [Mengenal Allah]
Segala puji bagi Allah Subhanahu wa
Ta’âla yang telah mengajarkan hamba-hamba-Nya apa-apa
yang tidak dia ketahui,kemudian shalawat beserta salam tercurahkan
kehadirat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
keluarganya, para sahabatnya y dan orang-orang yang mengikutinya
sampai akhir zaman. Ma’rifatullah atau mengenal Allah ‘Azza
wa Jalla merupakan satu perkara wajib yang mesti diketahui oleh
seorang muslim karena tanpa mengenal Allah Subhanahu
wa Ta’âla tidak akan mungkin bisa diraih kebahagian hidup,
surga Allah Subhanahu wa Ta’âla.
Seseorang yang tidak mengenal Allah Subhanahu
wa Ta’âla dengan benar tidak akan mengerti hakekat hidup yang
sesungguhnya, dalam artian siapakah dia, untuk apa ia diciptakan oleh
Allah Subhanahu wa Ta’âla.
Mengenal Allah Subhanahu
wa Ta’âla merupakan salah satu dari tiga pertanyaan yang akan
ditanyakan oleh malaikat kepada manusia tatkala mereka masih berada
di alam Barzakh (alam kubur). Adapun tiga pertanyaan itu
adalah sebagai berikut:
1. Pertanyaan tentang siapa Robbmu
2. Apa agamamu
3. Siapa Nabimu
1. Pertanyaan tentang siapa Robbmu
2. Apa agamamu
3. Siapa Nabimu
Ketiga pertanyaan di atas merupakan tiga landasan
pokok yang wajib diketahui oleh setiap muslim. Ketidaktahuan
seseorang kepada tiga hal tersebut akan menyebabkan ia mendapat azab
dari Allah Subhanahu wa Ta’âla
Apa tujuan yang hendak dicapai ketika
seseorang mengenal Allah I ?
Seseorang yang tidak mengerti tujuannya, maka ia akan berada dalam
kebingungan dan terombang-ambing sehingga ia akhirnya terjatuh
kedalam lembah kesesatan dan kebathilan. Oleh karena itu Syaikh
utsaimin rahimahullah mengatakan
bahwa; ketika seseorang telah mengenal Allah Subhanahu
wa Ta’âla dengan benar, maka secara pasti mereka akan
mempunyai beberapa sikap yang akan tampak pada dirinya, diantara
sifat tersebut adalah:
1Menerima syariat yang ditetapkan Allah ‘Azza wa Jalla.
2.Tunduk dan patuh kepada Allah Subhanahu wa Ta’âla
1Menerima syariat yang ditetapkan Allah ‘Azza wa Jalla.
2.Tunduk dan patuh kepada Allah Subhanahu wa Ta’âla
Tentunya semua ini akan menjadi pertanyaan bagi kita, kenapa banyak
orang tidak mau menerima Syariat Islam yang Allah Subhanahu
wa Ta’âla tetapkan, kenapa banyak kaum muslimin tidak mau
patuh dan tunduk kepada Allah Subhanahu
wa Ta’âla? Bahkan mereka lebih mendahulukan hawa nafsunya
ketimbang mentaati perintah Allah Subhanahu
wa Ta’âla, bahkan mereka masih berhukum dengan hukum
jahiliyah yang mereka buat sendiri.
Tentu semua
jawabannya kembali kepada satu titik terang, yaitu mereka tidak
mengenal Allah Subhanahu wa Ta’âla
dengan benar. Mengenal Allah I dengan benar akan membuahkan ketaatan
dan kecintaan kepada Allah ‘Azza wa Jalla.
Siapakah Robb-mu (Tuhanmu)
Agar seorang muslim bisa mengenal Robbnya dan bisa patuh serta
mencintai Allah ‘Azza wa Jalla, maka mereka wajib mengenal
Allah Subhanahu wa Ta’âla dengan
benar dan menurut pandangan Syariat.
Robb kita adalah Allah Subhanahu wa
Ta’âla, Dialah yang menciptakan kita, Yang memberi rezeki,
Yang menghidupkan dan mematikan, Dia-lah Allah Subhanahu
wa Ta’âla Robbul ‘alamin, Dialah Allah ‘Azza wa Jalla
Dzat yang wajib kita sembah. Hanya Dia yang kita sembah dan tidak
boleh mempersekutukan-Nya dalam bentuk apapun. Dialah Allah Subhanahu
wa Ta’âla yang telah menurunkan kepada makhluknya semua
nikmat. Nikmat-nimat Allah ‘Azza wa Jalla tidak terhitung
banyaknya: “Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu
tidak akan bisa menghitung-Nya.” (QS. an-Nahl: 18)
Untuk lebih meyakinkan kita tentang siapakah Allah
I, maka mari kita lihat ayat-ayat al-Qur’an:
1.Allah Subhanahu wa Ta’ala menciptakan manusia dari tanah
1.Allah Subhanahu wa Ta’ala menciptakan manusia dari tanah
Allah
Subhanahu wa Ta’âla berfirman:
“Dia-lah (Allah) yang telah menciptakan kamu dari tanah,
kemudian menetapkan ajal, dan ajal yang telah ditentukan (untuk
berbangkit) yang ada pada sisi-Nya (yang hanya Dia mengetahuinya),
kemudian kamu masih ragu (tentang hari berbangkit itu)” (QS.
al-An’am :2)
2.Allah Subhanahu wa Ta’ala
Maha
pemberi rezkiSebagaimana firman-Nya : “Sesungguhnya
Dia-Nya Allah Maha Pemberi rezeki dan Yang Maha Kuat lagi Kokoh”
(QS. adz-Dzaariyat: 58)
“Katakanlah siapakah yang memberi rezeki kepadamu dari langit dan
bumi, atau siapakah yang memberi kamu pendengaran, penglihatan, dan
siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati, dan yang
mengeluarkan yang mati dari yang hidup, dan siapakah yang mengatur
segala urusan ? Maka mereka akan menjawab: “Allah” (Q.S
Yunus: 31)
3.Allah Subhanahu wa Ta’ala ciptakan manusia untuk
mentauhidkan-Nya dan beribadah kepada-Nya saja.Dalam hal ini
Allah Subhanahu wa Ta’âla
berfirman: “Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan
agar mereka menyembah-Ku”. (QS. adz-Dzaariyat: 59)
4.Allah Subhanahu wa Ta’ala merupakan Robb
sekalian alam.Sebagaimana dalam firman-Nya : “Segala puji
bagi Allah Robb sekalian alam”. (QS. al-Fatihah: 2)
Robb artinya: Dialah Allah Subhanahu wa
Ta’âla yang membimbing, memberikan nikmat, pencipta manusia,
penguasa dan Maha mengatur terhadap manusia, sebagaimana yang Dia
kehendaki, sedangkan kata-kata -‘alam- adalah setiap apapun selain
Allah Subhanahu wa Ta’âla.
Apa metode (manhaj) dalam mengenal Allah I ?
Hal ini sangat
perlu dan wajib kita ketahui, karena tatkala seseorang tidak mengenal
cara yang benar dalam mengenal Allah Subhanahu
wa Ta’âla, maka ia akan mengenal Allah Subhanahu
wa Ta’âla dengan cara-cara keliru. Contoh kekeliruan dalam
mengenal Allah Subhanahu wa Ta’âla
adalah dengan anggapan bahwa mengenal Allah seperti mengenal diri
sendiri, mereka berdalil: “Siapa yang mengenal dirinya maka mereka
akan kenal dengan Tuhannya” ungkapan tersebut adalah hadist maudhu
(palsu).
Adapun Manhaj (metode) dalam mengenal Allah
Subhanahu wa Ta’âla adalah:
1.Mentadabburi dan tafakkur terhadap kebesaran ciptaan Allah
Subhanahu wa Ta’ala dan keagungan-Nya, karena dengan melakukan
hal seperti itu akan mengantarkan seseorang kepada mengenal Allah
Subhanahu wa Ta’ala, mengenal kekuasaan-Nya, dan keagungan-Nya
serta rahmat-Nya. Dalam hal ini Allah Subhanahu wa Ta’ala
berfirman:
“Dan apakah mereka tidak memperhatikan kerajaan langit dan bumi
dan segala sesuatu yang diciptakan Allah”.(QS.
al-A’raf: 185)“Sesungguhnya dalam penciptaan langit
dan bumi dan pada pertukaran malam dan siang, terdapat tanda-tanda
(kebesaran Allah) bagi orang-orang yang berfikir.” (QS.
Ali Imran: 190)
Tatkala seseorang mau mengkaji dan mentadabburi ciptaan Allah
Subhanahu wa Ta’ala yang agung ini, maka dengan sendirinya mereka
akan semakin yakin dan kagum kepada Penciptanya, Dzat yang maha
segala-galanya dan tidak bisa disaingi oleh siapapun. Lihatlah
langit, bulan, matahari, siang, malam bahkan manusia sendiri yang
diciptakan dalam sebaik-baik bentuk. Semua ini menunjukkan
kehebatan Sang Pencipta.
2.Mengkaji ayat-ayat Syar’i (al-Qur’an)
Seseorang yang ingin kenal dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka
wajib baginya untuk memandang ayat-ayat Syar’i, yaitu alqur’anul
karim. Karena tidak cukup hanya dengan melihat keagungan
ciptaan-Nya saja. Al-Qur’an akan memberikan keyakinan dan akan
memperkenalkan kepada tentang Allah ‘Azza wa Jalla, ia merupakan
wahyu Allah Subhanahu wa Ta’ala, di dalamnya terdapat
kemaslahatan-kemaslahatan yang besar, karena tidak akan tegak
kehidupan makhluk, baik di dunia maupun di akhirat kecuali dengan
mengenalnya. Dalam hal ini Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Maka apakah mereka tidak mentadabburi
al-Qur’an. Kalau sekiranya al-Qur’an itu bukan dari Allah, maka
sungguh mereka akan mendapati perselisihan yang sangat banyak di
dalamnya”.(QS. an-Nisaa’: 82)
Semakin tinggi ilmu seseorang tentang Allah Subhanahu wa Ta’ala,
maka ia akan semakin mengetahui nikmat dan manfaat yang dapat ia
rasakan, bahkan ia akan semakin takut untuk melakukan perbuatan
dosa dan maksiyat, dan juga ia akan merasakan semakin kuat dorongan
di dalam beramal sholeh dan melaksanakan syari’at agama ini. Hal
ini disebabkan karena perintah-perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala
yang lain adalah realisasi dari mengenal Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Untuk menambah bahan bacaan dalam hal ini kami anjurkan para
pembaca untuk membaca buku-buku aqidah seperti:
Syarah Tsalatsatul Ushul oleh Syaikh Muhammad
bin Sholeh al-Utsaimin, kitab Tauhid oleh Syaikh Sholeh al-Fauzan
dari jilid 1 – 3.
2.Beriman dengan Rububiyah Allah ‘Azza wa Jalla
Meyakini bahwa Dialah satu-satunya Robb, yang
tidak ada sekutu bagi-Nya. Dialah Allah yang menghidupkan,
mematikan, memberi rezki, serta mengatur alam semesta ini.
3Beriman dengan Uluhiyah-Nya Allah Subhanahu wa
Ta’ala
Buah dari mengenal Allah Subhanahu wa Ta’ala
(Ma’rifatullah)
Ketika seorang muslim telah kenal dengan Robbnya dengan benar, maka
dengan sendirinya ia akan merasakan kenikmatan, ketenangan dan
kebahagian hidup serta mampu menghadapi kehidupan dengan baik. Ibarat
pepatah mengatakan tak kenal, maka tak sayang, dan tak sayang maka
tak cinta.
Syaikh Utsaimin rahimahullah
mengatakan dalam kitab beliau Syarah Tsalasatul Ushul, bahwa
buah yang didapatkan bagi orang yang beriman dengan Allah Subhanahu
wa ta’ala (ma’rifatullah) adalah sebagai berikut
:
2.Sempurnanya
cintanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, mengagungkan-Nya,
disebabkan karena Allah Subhanahu wa Ta’ala mempunyai nama-nama
yang husna dan sifat-sifat yang tinggi yang tidak sama dengan
makhluk. Dengan mengetahui hal tersebut, akan bertambah yakin
dengan kesempurnaan Allah ‘Azza wa Jalla.
Demikianlah pembahasan ini semoga ini menjadi pintu
gerbang bagi kita untuk mengenal Allah Subhanahu wa Ta’ala lebih
dalam lagi, sehingga kita akan merasakan kelezatan beriman dengan
Allah Subhanahu wa Ta’ala. Wallahu a’lam.