Rahmat Mulyadi

Rahmat Mulyadi

Senin, 29 April 2013

10. TANAMKAN SIKAP IKKLASH DALAM BERAMAL



×êbû nÆCÛ|ÖbûnÆCÓC×sL
üR÷M÷Ù D÷Ö÷º ùÅüÝøÖøgüÆC ù£üm÷C ëùº ÷ÁøiüÝøXøÜ  üÛùº üiùC
,øç@@@@@øXD÷Q÷Ù  û÷×ùQ@@@@@øé ÷Ë üÛ@÷º üj@øé ü×@÷Æ Dû÷ÖùÕ
Idfin wujuudaka fii ardhil khumuuli famaa nabat mimmaalam yudfan laayutimmu tanaajuhu.

Artinya: Tanamlah wujudmu di dalam bumi kerendahan, maka sesuatu yang tumbuh tanpa ditanam itu tentu hasilnya tidak akan sempurna.
Sebagaimana diterangkan paa bab terahulu, bahwa setiap amal harus dilakukan dengan ikhlas. Tanpa adanya keikhlasan, amal perbuatan seseorang bisa dikatakan riya’. Kalau sudah demikian, maka bukan pahala yang diperoleh, tetapi justru malah mndapakan dosa.Rasulullah saw. Pernah bersabda, bahwa diantara (tujuh orang) yang mendapat naungan di hari yang tiaa naungan selain naungan-Nya adalah apabila seorang laki-laki bershoaqah engan tangn kanannya, seangkan tangan kirinya tiak mengetahuinya.
Dalam Al-Quran Surat Al-Baqarah ayat 264 Allah berfirman, yang artinya : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya an menyakiti (hati orang yang kau beri sedekah), seperti orang yang menafkahkan hartanya karna (riya’)  kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perempuan orang seperti itu adalah batu licin yang di atasnya terapat tanah, lalu batu tersebut ditimpa hujan deras, lalu menjadikan dia (batu itu) bersih (tiak bertanah) 
Saba Rasulullah saw. Yang diriwayatkan Mu’adz bin Jabal menyebutkan, bahwa sedikit saja sifat riya’ sudah cukup menjerumuskan seseorang ke dalam dosa syirik.
Karena itu hendaklah kita snantiasa berlindung kepada Allah dari mempunyai sifat riya’. Dalam sebuah riwayat yang lain jelaskan, bahwa riya’ itu ibarat api dalam sekam. Sedikit demi seikit ia akan membakar an menghanguskan amal perbuatan yang telah kita kerjakan.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar