Rahmat Mulyadi

Rahmat Mulyadi

Senin, 29 April 2013

35. TIGA MACAM CAHAYA YANG DIKARUNIAKAN ALLAH KEPADA HAMBANYA



Syu’a’ul bashiirati yusyhiduka qurbahu minka wa’ainulbshiirati yusyhiduka ‘adamaka liwujuudihi wahaqqulbashiirati yusyhiduka wujuudahu laa’adamaka walaawujuudaka.
Artinya : cahaya bashirah itu menyaksikanmu betapa dekatnya Allah dari padamu, dan ‘ainul bashirah menyaksikanmu akan ketiadaanmu karma wujud-Nya. Serta haqqul bashirah menyaksikan akan wujud-Nya, tidak pada ketiadaanmu dan tidak pula pada wujudmu”.

Ada tiga macam cahaya yang merupakan bekal bagi manusia untuk dapat mengetahui dan mensifati tentang wujudnya Allah. Ketiga macam cahaya tersebut adalah :
1.                  Syu’a’ul bashiirah. Yakni dengan akalnya, manusia dapat mengetahui akan hakekat dirinya dan mengerti bahwa Allah itu dekat dengannya”.
2.                  ‘Ainul Bashiirah. Yakni dengan ilmunya, manusia mengetahui bahwa dirinya itu sama sekali tidak ada di dalam wujudnya Allah.
3.                  Haqqul Bashiirah. Yakni dengan kesaksiannya, manusia bisa mengetahui bahwa dirinya yang semula tidak ada kemudian menjadi ada, kemudian menjadi tidak ada lagi, sama sekali tidak bisa disamakan dengan-Nya Allah yang tiada berawal dan tiada berakhir.
Dengan ketiga macam cahaya itulah manusia dapat mengetahui dan mensifati tentang wujudnya Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar