Min jahlil muriidi an
yusii-aladabu fatu-akhirul ‘uqubata ‘anhu fayaquulu laukana hadzaa su-a adabin
laquti’al imdaadu waujabal-ii’adu faqad yaqtha’ul madaadu ‘anhu min haitsu
laayasy’uru walaulam yakun illaa mn’ul maziidi waqad yuqamul bu’di wahuwa
laayadrii walaulam illaa an yukhalliyaka wamaa turiidu.
Artinya
: “Di antara kebodohan murid (orang yang mempunyai kehendak untuk menuju kepada
Allah) ialah buruk budi pekertinya, maka ditangguhnkan siksa daripadanya,
sehingga dia berkata :”Seandainya ini termasuk keburukan budi pekerti, pasti
sudah diputuskan bantuanm Allah”.Maka sesungguhynya telah diputuskan bantuan
Allah dari padanya, hanya saja dia tidak merasa, meskipun hanya berupa cegahan
tambahan. Dan kadang-kadang dia ditempatkan di tempat yang jauh tapi tidak
mengetahui, meskipun tidaklah jauh itu kecuali Allah membiarkanmu dan apa yang
kamu kehendaki”.
Salah
satu di antara kebodohan seseorang yang mempunyai kehendak untuk munuju kepada
Allah adalah ketika ia melakukan kemaksiatan, ia berkata dalam hatinya :
Sesungguhnya apa yang akan aku lakukan ian dosa, maka Allah tentu akan
menjauhkan diriku dengan-Nya. Padahal sebenarnya, dengan kemaksiatan itu ia
tentu berdosa dengan Allah pun sesudah menjauhkan orang tersebut dengan-Nya,
akan tetapi ia tidak merasa. Hal ini sudah cukup menjadi pertanda, bahwa antara
dirinya dengan Allah terdapat hijab (dinding) yang menghalangi hubungannya
dengan Allah, sehingga ia menjadi orang yang tersesat.
Perhatikan
firman Allah dalam Al-Qur’an Surat Al-Ahzab ayat 36, yang
artinya :”Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya (tidak taat) maka
sesungguhnya dia telah sesat dengan kesesatan yang nyata”.
Adapun
tanda-tanda orang yang disesatkan atau dihinakan Allah, diantaranya adalah :
1.
Merasa berat dan sukar dalam
mengerjakan perintah-perintah-Nya.
Walaupun ia sudah berusaha untuk mengerjakannya.
2.
Mudah tergoda untuk melanggar
larangan-larangan-Nya,
walaupun sudah berusaha untuk menghindarinya.
3.
Merasa sudah tidak membutuhkan
pertolongan Allah,
sehingga ia tidak pernah berdo’a.
Sedangkan
tanda-tanda orang yang mendapatkan (taufiq) atau petunjuk dan pertolongan dari
Allah, di antaranya adalah :
1.
Merasa mudah dan ikhlas dalam mengerjakan perintah-perintah-Nya.
2.
Tidak mudah tergoda untuk mengerjakan hal-hal yang
dilarang agama.
3.
Senantiasa berdo’a kepada Allah untuk memohon pertolongan-Nya
dalam menghadapi setiap persoalan.
Demikianlah,
mudah-mudahan kita termasuk orang-orang yang mendapatkan pertolongan dan
petunjuk-Nya, sehingga setiap langkah dan tujuan kita selalu mengarah ke jalan
kebenaran, dan bukan kea rah jalan kesesatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar