÷°üÝø¾øÜ üKùnü·÷Qüs÷P÷Ë, ×êbû
nÆCÛ|ÖbûnÆCÓC×sL
÷Oüo÷nüL÷CD÷Õ D÷æû÷ÙùD÷ºùmCû÷jÆCùäC÷l|åëùº
÷RüÕøiD÷ÕùmC÷jüÂ÷ËüC
D÷æùQü²÷Ù
øNùXC÷Ü÷Ü D÷æù»üz÷Ü ûøÀùc÷Qüs@øÕ ÷ÝøåD÷Õ û÷ËùC
Laa tastaghrib wuquu’al-akdari maadumta fii
hadzihiddaari fainnahaa ma abrazta illaamaa huwa mustahiqqu washfiha wawaajibu
na’tiha.
Artinya
:”Janganlah kamu merasa heran seandainya terjadi kesulitan-kesulitan yang
selama kamu hidup di dunia ini. Maka sesungguhnya dunia itu tidak diciptakan,
melainkan telah menjadi hak atas sifatnya (yang penuh dengan cobaan) serta
telah menjadi kepastian sifatnya”.
Dalam
bab terdahulu telah diterangkan, bahwa segala macam keadaan di dunia ini, baik
yang berupa kebaikan maupun keburukan, adalah merupakan cobaan dari Allah. Bagi
seseorang yang mendapatkan cobaan merupakan keburukan, mereka yang mendapatkan
cobaan berupa keburukan, maka ia dituntut untuk sabar dan tawakal, sebagaimana
yang diperintahkan Allah lewat Al-Quran Surat Az-Zumar ayat 10. yang artinya :
“Bahwasanya
hanyalah orang-orang yang sabar dan yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas
(hitungan)”.
Demikianlah,
Allah telah menjanjikan pahala yang besar bagi orang-orang yang sabar. Dalam
hal ini, kita patut pula memperhatikan dan merenungkan perkataan Khalifah Umar
bin Khathab sebagai berikut ini :
“Jika
kamu bersabar, tetap berlalu
ketentuan Allah dan kamu mendapatkan pahala.
Dan jika kamu mengeluh, juga tetap
berlalu ketentuan Allah dan kamu mendapatkan dosa (akibat ketidak kesabaranmu)”.
Seringkali
ketidak sabaran manusia dalam menerima cobaan adalah ketika apa yang diharapkan
dan di inginkannya tidak terpenuhi. Dalam hal ini, kita perlu merenungkan
kata-kata Abu Thurabi berikut ini agar kita tidak termasuk kedalam golongan orang
yang suka mengeluh dan tidak sabar.
Kata-kata
tersebut adalah :
“Wahai
manusia, kalian mencintai tiga perkara, sedangkan tiga perkara itu bukanlah
milik kalian. Yaitu :
a.
Kalian
mencintai jiwa, sedangkan jiwa itu milik hawa nafsunya…………
b.
Kalian
mencintai Ruh, sedangkan ruh itu milik Allah……………..
c.
Kalian
mencintai harta, sedangkan harta itu milik ahli waris…………………
Dan
kata-kata selanjutnya”
“Ketahuilah
bahwa kalian mencari dan membutuhkan dua perkara, sedangkan dua perkara itu
tidaklah kalian tmukan di dunia ini, melainkan kalian temukan di akhirat, yaitu
kesenangan dan kebahagiaan yang bersifat abadi”.
Karena
itu jika seandainya kita mengharapkan atau menginginkan sesuatu, kemudia apa
yang kita harapkan dan kita inginkan itu tidak terpenuhi, maka hendaknya kita
bersabar. Karena hal itu mungkin belum menjadi milik kita”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar