Annuuru
jundulqalbi kamaa annazh-zhulmata jundunnafsi faidzaa aradallaahu anyanshuru
‘abdahu amaddahu bijunuudil-anwaari waqatha’a ‘anhu madadazh-zhulami wal-aghyaari.
Artinya : “Cahaya (Iaman, Tauhid, dan Yaqin) adalah
merupakan bala tentara hati, sebagaimana kegelapan (Syirik) adalah bala tntara
nafsu, (Oleh karena itu) apabila Allah berkendak menolong hamba-Nya, niscaya
Dia membentangkan hati hamba-Nya bala tentara cahaya (Iman, Tauhid, Yaqin), dan
dia memutuskan dari padanya bala tntara
kgelapan nafsu (Syirik)”.
Allah telah membekali manusia dengan dua alat, yakni yang berupa hati (akal) dan nafsu. Kedua alat ini selain berusaha agar manusia mau menuruti
keinginan-keinginannya.
-Apabila yang dituruti itu keinginan hati, maka
akan selamatlah perjalanan manusia dalam menuju kepada Allah, dan akan
bahagialah hidupnya di dunia maupun di akhirat kelak.
Adapun orang-orang yang hanya mau menurutkan
keinginan nafsunya semata, maka akan tersesatlah ia, sehingga perjalanannya
menuju kepada Allah tidak akan pernah sampai. Dan di akhirat nanti hidupnya
akan celaka dan terhina.
Oleh karena antara hati dengan nafsu selalu
berlawanan untuk merebut dan menguasai diri manusia, maka hendaknya kita selalu memohon pertolongan kepada-Nya
agar diri ini tidak terkuasai oleh nafsu yang akan membawa kita kesengsaraan,
terutama di akhirat nanti.
Prhatikan dan rnungkan firman Allah yang tersebut
dalam Al-quran Surat Al-Baqarah ayat 257, yang artinya :
“Allah (adalah) pelindung bagi orang-orang yang
beriman, Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya
(iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah (Thoghut),
dikeluarkannya mereka dari cahaya ke dalam gelap gulita. Mereka itulah penghuni
neraka, serta mereka kekal di dalamnya”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar