Rahmat Mulyadi

Rahmat Mulyadi

Jumat, 26 April 2013

52. BALA TENTARA HATI BERUPA CAHAYA KEIMANAN, SEDANG BALA TNTARA NAFSU BERUPA KESYIRIKAN



Annuuru jundulqalbi kamaa annazh-zhulmata jundunnafsi faidzaa aradallaahu anyanshuru ‘abdahu amaddahu bijunuudil-anwaari waqatha’a ‘anhu madadazh-zhulami wal-aghyaari.
Artinya : “Cahaya (Iaman, Tauhid, dan Yaqin) adalah merupakan bala tentara hati, sebagaimana kegelapan (Syirik) adalah bala tntara nafsu, (Oleh karena itu) apabila Allah berkendak menolong hamba-Nya, niscaya Dia membentangkan hati hamba-Nya bala tentara cahaya (Iman, Tauhid, Yaqin), dan dia memutuskan dari padanya bala  tntara kgelapan nafsu (Syirik)”.

Allah telah membekali manusia dengan dua alat, yakni yang berupa hati (akal) dan nafsu. Kedua alat ini selain berusaha agar manusia mau menuruti keinginan-keinginannya.
-Apabila yang dituruti itu keinginan hati, maka akan selamatlah perjalanan manusia dalam menuju kepada Allah, dan akan bahagialah hidupnya di dunia maupun di akhirat kelak.
Adapun orang-orang yang hanya mau menurutkan keinginan nafsunya semata, maka akan tersesatlah ia, sehingga perjalanannya menuju kepada Allah tidak akan pernah sampai. Dan di akhirat nanti hidupnya akan celaka dan terhina.
Oleh karena antara hati dengan nafsu selalu berlawanan untuk merebut dan menguasai diri manusia, maka hendaknya kita selalu memohon pertolongan kepada-Nya agar diri ini tidak terkuasai oleh nafsu yang akan membawa kita kesengsaraan, terutama di akhirat nanti.
Prhatikan dan rnungkan firman Allah yang tersebut dalam Al-quran Surat Al-Baqarah ayat 257, yang artinya :
“Allah (adalah) pelindung bagi orang-orang yang beriman, Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah (Thoghut), dikeluarkannya mereka dari cahaya ke dalam gelap gulita. Mereka itulah penghuni neraka, serta mereka kekal di dalamnya”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar