×êbû nÆCÛ|ÖbûnÆCÓC×sL
ëùº
ùaD÷cüÆùËüC ÷³÷Õ ùôD÷©÷²üÆC
øj÷Õ÷ËüC øn÷ûf÷ôD÷P üÛøÃ÷é÷Ë
÷ö÷LD÷XùËüC ÷Ä÷Æ ÷ÛùÖ÷¤ ÷Ýøæ÷º ÷Äùrü
F÷êùÆDúMùXüÝøÕ ùôD÷± ûøjÆC
ëùº÷Ü ÷Äùsü»÷ÚùÆ øäømD÷Qüg÷P D÷Öüêùº÷Ë ÷Ä÷Æ øäømD÷Qüg÷é
D÷Öüêùº
.øjüéùnøP èùlû÷ÆC ùRü¾÷ÝüÆC ëùº ÷Ë øjüéùnøé
èùlû÷ÆC ùRü¾÷ÝüÆC
Laa yakun ta-akh-kharul amadul ‘athaa-i
ma’al lilhahi fiiddu’a-i muujibaan liya’-sika fahuwa dhamina lakal lijaabata
fiima yakhtaruhu laka laa fiimaa takhtaru linafsika wafiil waqtil ladzii
yuriidu laa fiil waqtil ladzii turiidu.
Artinya
: “Terlambatnya masa pemberian Allah di mana engkau telah bersungguh-sungguh
dalam berdo’a, itu janganlah menyebabkan engkau berputus asa (dalam berdo’a).
maka ketahuilah bahwa Allah itu telah menanggung kepaamu akan mengabulkan semua
do’a terhaap apa yang Allah pilihkan untuk dirimu (sendiri), dan paa waktu yang
Dia kehenaki bukan pada waktu yang engkau kehendaki”.
Berikut
ini adalah beberapa firman Allah yang berhubungan dengan do’a:
1.
Dalam Surat
Al_Baqarah ayat 186, yang artinya :
“Dan jika hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu
tentang Aku, maka (katakanlah)
bahwasanya Aku adalah (dekat). Aku
mengabulkan permintaan orang yang berdo’a jika ia berdo’a kepada-Ku. Maka
hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku dan hendaklah mereka beriman
kepaa-Ku, agar merka senantiasa berada dalam kebenaran”.
2.
Dalam Surat
Al-Mu’min ayat 60, yang artinya :
“Berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan Aku kabulkan do’amu”.
Berdo’a
termasuk ibadah, dan itu juga merupakan senjata orang mu’min. dalam hal
melakukan atau memerlukan apa saja, hendaknya kita terlebih dulu bero’a agar
apa yang kita inginkan dipenuhi oleh Allah.
Namun
hendaknya kita jangan berputus asa, jika seanainya do’a yang kita panjatkan itu
belum dikabulkan. Hal itu hanya soal waktu saja. Sebab adakalanya do’a itu ada
yang dipercepat pemnuhannya ada pula yang diperlambat. Bahkan aa yang baru
dipenuhi di alam akhirat nanti. Dan ini adalah sebaik-baik waktu dipenuhi do’a
seseorang.
Seandainya
saja orang yang berdo’a itu tahu dan mengerti, bahwa do’a yang dipnuhi atau
dikabulkan di akhirat aitu lebih baik dari pada dikabulkan ketika di dunia,
niscaya mereka akan berharap do’anya dikabulkan di akhirat saja”.
Sedikitpun
kita tiaa berkuasa memaksa Allah agar segera memenuhi do’a kita. Soal cepat
atau lambat, semua itu aalah menurut kehendak Allah, bukan menurut kehendak
kita. Dan kalau Allah sudah berkehendak, siap lagi yang akan mampu menghalangi
atau mencegah? Tak ada sesuatupun atau seseorangpun.
Sungguh
kita harus bersyukur, bahwa apa yang ditentukan Allah dan yang juga dilihkan
Allah adalah sebaik-baik ketentuan dan juga sebaik-baik pilihan. Walaupun
terkadang kelihatannya tidak mengenakkan, namun di balik itu terdapat hikmah
yang pasti akan kita rasakan di kemudian hari.
Perhatikan
dan renungkan firman Allah yang tersebut dalam Al-Quran Surat Al-Baqarah ayat 216 berikut ini :
Artinya
:“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal (sebenarnya) ia amat baik bagimu,
dan boleh jadi (pula) kamu menynangi sesuatu, padahal (sebenarnya) ia amat
buruk bagimu. Allah mengtahui seang kamu tiada mengetahui”.
Juga
alam sebuah hadits diterangkan, bahwa pernah Rasulullah saw. Bersaba : “Tiada
seorang pun yang berdo’a melainkan Allah pasti akan mengabulkan do’anya atau
dihinarkan bahaya dari padanya atau di ampuni sebagian dosanya selama ia tidak
berdo’a untuk sesuatu yang menjurus kepaa dosa atau untuk memutuskan hubungan
sanak famili”.
Alam
sebuah Atsar juga disebutkan: “Sesungguhnya seorang hamba Allah berdo’a
kepada Tuhannya Azza wajalla, maka berkatalah Allah kepada Malaikat-Nya :
Perkenankanlah keinginan hamba-Ku itu, tetapi janganlah diberikan segera. Tahan
agak lama, karena Aku sangat suka mendengarkan do’anya”.
Memang
sesuai dengan janji-Nya sendiri, bahwa setiap do’a akan dikabulkan. Akan tetapi
walau demikian terapat macam-macamnya :
1.
Do’a yang
cepat dikabulkan.
Misalnya, do’a orang yang teraniaya , karena
tidak ada hijab (penghalang) antara
orang teraniaya tersebut dngan Allah.
2.
Do’a yang
lambat dikabulkan. Misalnya,
do’a
Nabi Nuh agar Allah menghancurkan kaum-Nya. Do’a ini baru dikabulkan setelah
memakan waktu kurang lebih (40 th).
3.
Do’a yang
sama sekali belum dikabulkan.
Misalnya
sebagaimana tersebut di dalam Hadits Riwayat Muslim, bahwasanya Rasulullah saw.
Pernah bersabda : “Ssungguhnya Allah Yang Maha Tinggi itu baik, tidak mnerima
ssuatu kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allah telah memerintah orang-orang
mukmin serupa dngan yang diperintahkan : Wahai para Rasul, makanlah dari segala
sesuatu yang baik, dan bekerjalah kamu dengan pekerjaan yang baik. Allah telah
berfirman : Hai orang-orang yang beriman, makanlah dari apa-apa yang baik yang
telah kami rizqikan kepadamu. Kemudian beliau mnceritakan seorang laki-laki
yang telah jauh perjalanannya, berambut kusut penuh dengan debu. Dia menadahkan
kedua tangannya ke langit dan berkata : Wahai Tuhan-Wahai Tuhan, sedangkan
makanannya haram, minumnya haram, pakaiannya haram, dan dikenyangkan engan
barang yang haram. Maka bagaimana ia akan di terima permintaannya”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar