Rahmat Mulyadi

Rahmat Mulyadi

Rabu, 24 April 2013

87. HAQ TIAP-TIAP HAMBA ADALAH MEMUJA DAN MENGAGUNGKAN ALLAH



Man ‘abadahu lisya-in yarujuuhu minhu auliad fa’a bitha’atihi waruudal’uquubati ‘anhu famaa qaama bikhaqqi aushaafihi.

Artinya : barangsiapa menyembaha kepada Allah untuk sesuatu yang ia mengharapkannya dari Allah atau ia ingin menolak dengan ketaatannya akan kedatangan siksa dari Allah, maka tidak ia menunaikan hak-haknya dengan sifat-sifatnya”.

Dalam menyembah, memuja dan mengagungkan Allah hendaklah dilakukan dengan tulus ikhlas, tanpa dicampuri dengan maksud-maksud lain, seperti agar apa yang diinginkan dapat terpenuhi atau agar dirinya terhindar dari berbagai musibah atau malapetaka yang ditakutinya.
Sungguh tidak layak dan juga bukan menjadi hak manusia untuk meminta upah atau imbalan atas ketaatannya atau dari amalan-amalan yang telah dikerjakannya kepada Allah.
Kalau kita mau berpikir dan merenungkan sejenak, apakah pantas kita meminta upah atau imbalan dari Dzat-Yang Manciptakan kita?....jawabnya tentu sangat tidak pantas.
Karena itu marilah kita menjalankan hak-hak kita baik, yakni memuja dan mengagungkan-Nya tanpa disertai dengan maksud-maksud lain, agar kita tidak termasuk ke dalam golongan orang-orang yang sebagaimana dikatakan Abu Yholib AlMaliki berikut ini :
Janganlah ada diantara kalian itu seperti hamba (budak) yang berbudi jelek. Bila ia takut (kepada tuannya) maka ia mau bekerja. Dan jangan pula seperti buruh yang berbudi jelek. Jika tidak diberi upah. Ia tidak bersedia bekerja”.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar