Al’ajbu
kullal’ajbi mimman yahrabu mimma laa infikaaka lahu ‘anhu wayathlubu
maalaabaqaa-alahu ma’ahu fainnahaa laata’maal-abshaaru walakin ta’mal quluubullatii
fiish-shuduuri.
Artinya : sungguhsangat mengherankan terhadap
orang-orang yang lari dari apa yang dia tidak bias dipisahkan dari padanya dan
mencari apa yang tidak ada keabadian baginya bersama-sama dengannya, maka
sesungguhnya yang demikian itu bukanlah buta penglihatannya, tetapi buta
hatinya yang tertanam di dalam dadanya”.
Adalah sungguh mengherankan, apabila ada seorang (makhluk) yang dengan sengaja
menjauhkan diri dari penciptanya (kholiq),
padahal sedikitpun ia tidak akan mampu melakukan apapun tanpa pertolongan dari
sang Kholiq.
Kebanyakan,
orang yang lari dari Allah sebagai Dzat Yang menciptakannya itu, adalah karena
telah dibutakan mata hatinya oleh hawa nafsu, oleh syahwat, dan juga oleh
kemewahan dunia.
Sungguh merupakan kecelakaan besar, yang tidak juga
celaka di dunia tetapi juga di akhirat, apabila ada di antara kita yang
termasuk kedalam golongan orang yang menjauhkan diri tersebut.
Di samping itu masih ada beberapa hal lagi yang bisa
mencelakakan diri kita, sebagaimana sabda Rasulullah saw, dalam haditsnya, yang
artinya :
“Termasuk golongan bencana atau kecelakaan itu adalah
empat macam hal, yaitu :
1. Kekerasan
hati hingga enggan menerima kebenaran,
2. Kebekuan mata (sehingga tidak bias melihat serta
memikirkan apa-apa yang benar),
3. Tamak atau
loba (pada kekayaan dunia)
4. Serta panjangnya angan-angan yakni menginginkan
ini dan itu tetapi tidak disertai dengan usaha”.
Semoga kita semua bukanlah termasuk ke dalam golongan
orang-orang yang suka mencelakakan diri sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar