Rahmat Mulyadi

Rahmat Mulyadi

Jumat, 26 April 2013

39. TIDAK AKAN MENJAUHKAN DIRI DARI ALLAH, MELAINKAN MEREKA YANG TELAH BUTA HATINYA



Al’ajbu kullal’ajbi mimman yahrabu mimma laa infikaaka lahu ‘anhu wayathlubu maalaabaqaa-alahu ma’ahu fainnahaa laata’maal-abshaaru walakin ta’mal quluubullatii fiish-shuduuri.
Artinya : sungguhsangat mengherankan terhadap orang-orang yang lari dari apa yang dia tidak bias dipisahkan dari padanya dan mencari apa yang tidak ada keabadian baginya bersama-sama dengannya, maka sesungguhnya yang demikian itu bukanlah buta penglihatannya, tetapi buta hatinya yang tertanam di dalam dadanya”.

Adalah sungguh mengherankan, apabila ada seorang (makhluk) yang dengan sengaja menjauhkan diri dari penciptanya (kholiq), padahal sedikitpun ia tidak akan mampu melakukan apapun tanpa pertolongan dari sang Kholiq.
Kebanyakan, orang yang lari dari Allah sebagai Dzat Yang menciptakannya itu, adalah karena telah dibutakan mata hatinya oleh hawa nafsu, oleh syahwat, dan juga oleh kemewahan dunia.
Sungguh merupakan kecelakaan besar, yang tidak juga celaka di dunia tetapi juga di akhirat, apabila ada di antara kita yang termasuk kedalam golongan orang yang menjauhkan diri tersebut.
Di samping itu masih ada beberapa hal lagi yang bisa mencelakakan diri kita, sebagaimana sabda Rasulullah saw, dalam haditsnya, yang artinya :
“Termasuk golongan bencana atau kecelakaan itu adalah empat macam hal, yaitu :
1.  Kekerasan hati hingga enggan menerima kebenaran,
2. Kebekuan mata (sehingga tidak bias melihat serta memikirkan apa-apa yang benar),
3.  Tamak atau loba (pada kekayaan dunia)
4. Serta panjangnya angan-angan yakni menginginkan ini dan itu tetapi tidak disertai dengan usaha”.
Semoga kita semua bukanlah termasuk ke dalam golongan orang-orang yang suka mencelakakan diri sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar