Rahmat Mulyadi

Rahmat Mulyadi

Rabu, 24 April 2013

80. DUNIA ITU PADA BATHINNYA MEMBAWA PETUNJUK DAN PADA LAHIRNYA ADALAH TIPUAN



Akwaanu zhahiru haaghirratun wabathinuhaa ghibratu, fan-nafsu tanzhuru ilaa zhaahiri ghirratihaa, walqalbu yanzhuru ilaa baathini ‘ibratihaa.

Artinya : Segala perkara yang ada di dunia ini pada lahirnya adalah tipuan, sedang pada bathinnya adalah sebagai pelajaran. dalam dua hal itu maka nafsu melihat kepada yang lahir sebagai tipuannya sedang hati melihat kepada batinnya sebagai pelajaran yang terkandung di dalamnya”.

Dilihat pada lahirnya, dunia ini sangat indah dan mempesona, sehingga banyak manusia yang tergiur dan mempesona, sehingga banyak manusia yang tergiur dan terpedaya olehnya. Pada kalau kita mau melihat lebih dalam lagi, yakni pada batinnya, maka akan nampaklah bahwa dunia itu tidak lain hanyalah tipuan kosong belaka.
Karena itu, sebagai hamba yang beriman hendaknya kita melihat dunia ini pada batinnya agar mendapatkan petunjuk yang terkandung di dalamnya, sehingga pada hari kiamat kelak kita termasuk orang-orang yang beruntung.
Perhatikan firman Allah dalam Al-qur’an surat Ali Imran ayat 185, yang artinya :
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan (mati). Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah akan disempurnakan pahalamu. Barangsiapa yang dijauhkan dari neraka dan di masukkan kedalam syurga, maka sungguh ia telah beruntung. Tiadalah kehidupan dunia ini, melainkan kesenangan yang memperdayakan”.

Sehubungan dengan hal ini, Abu Tholib al-Makki pernah berkata : Barangsiapa yang menyaksikan dunia pada awal sifatnya, ia tidak akan tertipu pada akhirnya. Dia barangsiapa mengatahui hakekat dunia pada batinnya, ia tidak akan heran dan takjub pada lahirnya (yang penuh dengan keindahan itu). Dan barangsiapa dibukakan baginya dengan akibat yang disebabkan atau ditimbulkan dunia, maka ia tidak akan terpikat oleh keindahan-keindahannya”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar