Rahmat Mulyadi

Rahmat Mulyadi

Rabu, 24 April 2013

81. DUA MACAM SIFAT KEMULIAAN



Inaradata anyakuuna laka ‘izza laayafna falaa tasta’izanna bi’izzin yafnaa.

Artinya : Apabila kamu menghendaki satu kemuliaan yang tetap (tidak merusak) berada dalam dirimu, maka janganlah memuliakan dengan suatu kemuliaan yang merusak”.

Macam-macam kemuliaan itu ada dua, yaitu kemuliaan yang bersifat abadi yang hanya dapat diperoleh di alam akhirat nanti, dan kemuliaan yang bersifat sementara atau kemuliaan yang terdapat di dunia ini.
Maka apabila kita ingin memperoleh kemuliaan yang bersifat abadi tersebut, hendaklah kita mempergiat usaha untuk mendekatkan diri kepada Allah. Karena bagi Dia-lah segala macam kemuliaan itu. Hal ini sesuai dengan yang tersebut dalam Al-Qur’an Surat Fathir ayat 10, yang artinya :
Barangsiapa yang menghendaki kemuliaan, maka bagi Allah letak kemuliaan itu”.

Di dalam kitab Tanwir juga disebutkan, bahwa apabila kita mengharap kemuliaan dengan Allah, maka akan kekallah kemuliaan kita. Tetapi jika mengharapkan kemuliaan dengan selain Allah, maka tidaklah kekal kemuliaan yang kita dapatkan itu.
Dari uraiaan di atas kiranya jelas bagi kita, bahwa kemuliaan di dunia ini hanya bersifat sementara. Semuanya akan segera sirna ditelan masa. Hanya kemuliaan di akhirat yang akan tetap kekal dan abadi untuk selama-lamanya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar