Inaradata
anyakuuna laka ‘izza laayafna falaa tasta’izanna bi’izzin yafnaa.
Artinya
: Apabila kamu menghendaki satu kemuliaan yang tetap (tidak merusak) berada
dalam dirimu, maka janganlah memuliakan dengan suatu kemuliaan yang merusak”.
Macam-macam
kemuliaan itu ada dua, yaitu kemuliaan yang bersifat abadi yang hanya dapat
diperoleh di alam akhirat nanti, dan kemuliaan yang bersifat sementara atau
kemuliaan yang terdapat di dunia ini.
Maka
apabila kita ingin memperoleh kemuliaan yang bersifat abadi tersebut, hendaklah
kita mempergiat usaha untuk mendekatkan diri kepada Allah. Karena bagi Dia-lah
segala macam kemuliaan itu. Hal ini sesuai dengan yang tersebut dalam Al-Qur’an
Surat Fathir ayat 10, yang artinya :
Barangsiapa
yang menghendaki kemuliaan, maka bagi Allah letak kemuliaan itu”.
Di
dalam kitab Tanwir juga disebutkan, bahwa apabila kita mengharap kemuliaan
dengan Allah, maka akan kekallah kemuliaan kita. Tetapi jika mengharapkan
kemuliaan dengan selain Allah, maka tidaklah kekal kemuliaan yang kita dapatkan
itu.
Dari
uraiaan di atas kiranya jelas bagi kita, bahwa kemuliaan di dunia ini hanya
bersifat sementara. Semuanya akan segera sirna ditelan masa. Hanya kemuliaan di
akhirat yang akan tetap kekal dan abadi untuk selama-lamanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar