Rahmat Mulyadi

Rahmat Mulyadi

Senin, 29 April 2013

17. MENUNDA WAKTU DALAM BERAMAL ADALAH SUATU KEBODOHAN



÷ÅD÷Öü±÷ËüC  ÷Äø¿÷ÆD÷bùC , ×êbû nÆCÛ|ÖbûnÆCÓC×sL
ùt@ü»û÷ÚÆC ùOD÷ÙüÝ@ø±øm  üÛùÕ  ù´C÷n@÷»üÆC ùiüÝ@øXøÜ ë|Ç÷±
Ihalaqukal-a’mala ‘alaa wujuudil faraghi min ru’uunatin-nafsi.

Artinya : penundaanmu akan semua amal (kebaikan) karena menunggu adanya waktu luang, itu termasuk sangat bodoh jiwanya”.
Kesempatan dan waktu luang tidak pernah datang untuk keduakalinya. Karena itu selagi kita punya kesempatan, maka handaknya kita memanfaatkan kesempatan tersebut dengan sebaik-baiknya untuk berbuat amal shaleh atau beramal kebajikan.
Di bawah ini adalah beberapa Hadits yang memerintahkan kepada kita untuk tidak membuang atau menyia-nyiakan waktu dengan percuma :
1.            Terdapat dalam hadits riwayat Bukhari , yang artinya : “Dan Ibnu Umar berkata : Rasulullah saw. Memegang pundakku kemudian ia bersabda : Jadilah engkau di dunia ini seakan-akan engkau orang asing atau orang yang lewat di jalan. Dan Ibnu Umar berkata : Ketika engkau berada di waktu sore maka janganlah engkau menanti pagi, dan ketika engkau diwaktu pagi, maka janganlah engkau menanti sore, dan pergunakanlah kesehatanmu untuk sakitmu, dan pergunakanlah hidupmu untuk matimu”.
2.            Terdapat dalam hadits riwayat Ibnu Majah, yang artinya : Dari Jabir Bin Abdillah ra. Berkata kalian manusia bertaubatlah Rasulullah saw. Maka bersabda beliau : Wahai kalian manusia bertaubatlah kamu kepada Allah sebelum kamu disibukkan oleh pekerjaan. Dan sambunglah antara kamu dengan Tuhan-Mu dengan memperbanyak ingatmu kepadanya, dan perbanyaklah shadaqah dengan secara rahasia dan terang-terangan, niscaya kamu akan di beri rizqi, di tolong dan di beri pahala”.
Dewasa ini, telah banyak orang yang hidupnya selalu disibukkan oleh pekerjaan. Olh urusan-urusan dunia, dan oleh kegiatan-kegiatan lainnya tidak bermanfaat. Ketahuilah olehmu wahai orang-orang yang ingin mengenal Tuhanhnya, bahwa hal itu adalah suatu kebodohan, suatu hal yang mencelakakan, karena bisa menutup pandangan mata hati dari melihat kepada-Nya
Disamping itu masih ada hal-hal lain yang menyebabkan seseorang dikatakan bodoh. Hal-hal tersebut antara lain :
1.         Mendahulukan kepentingan dunia yang sifatnya fana (sementara) dan mengesampingkan kepentingan akhira, padahal kehidupan di akhirat itulah merupakan kehidupan yang sesungguhnya. Firman Allah dalam Al-Quran Surat Al-Isra’ ayat 18-19. yang artinya:“Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi) maka  kami segerakan baginya di dunia itu apa yang kami kehendaki bagi orang yang kami kehendaki, dan kami tentukan baginya neraka jahannam, ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir. Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan Akhirat dan berusaha kearah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalasi dengan baik”.  
2.         Sibuk menumpuk kekayaan dan kemewahan dunia, sehingga tidak punya waktu untuk berbuat kebajikan dan beramal shalih. Mereka yang demikian ini diancam oleh Allah dengan neraka jahannam. Sebagaimana firman_nya dalam Al-Quran Surat At-Takatsuur ayat 1-8, yang artinya :”Barmegah-megahan telah melalaikan kamu. Sampai kamu masuk kedalam kubur, janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui, (akibat perbuatan itu). Dan janganlah begitu kamu akan mengetahui yaqin, niscaya kamu benar-benar akan melihatnya dengan ‘ainul yaqin (dengan mata kepala sendiri. Kemudian kamu pasti ditanya pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahan di dunia itu)”.
Dengan memperhatikan firman Allah di atas, maka hendaklah kita bergesa-gesa dalam berimadah kepada-Nya tanpa harus membuang-buang waktu dengan percuma atau sebelum maut menjemput.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar