Rahmat Mulyadi

Rahmat Mulyadi

Senin, 29 April 2013

13. SETIAP BENDA YANG WUJUD MENUNJUKKAN WUJUDNYA SANG MAHA PENCIPTA (ALLAH)



þö÷ÖüÇø¬ øçûøÇø øØüÝ÷ÃüÆ÷C , ×êbû nÆCÛ|ÖbûnÆCÓC×sL
÷ØüÝ÷ÃüÆC÷èE÷müÛ÷Ö÷º ùçüêùº ùÀ÷güÆCømüÝøæø¬ øä÷mD÷Ù÷C D÷Öû÷ÙùC÷Ü
üj÷¿÷º øä÷jü²÷LüÜ÷C øç÷ÇüM÷¾üÜ÷C øä÷jüÚù±üÜ÷C ùçüêùº øäüj÷æüw÷é ü×÷Æ÷Ü
øqüÝøÖøv øçüÚ÷± üR÷MùYøb÷Ü  ùmC÷ÝüÙ÷ËüC  øiüÝøXøÜ øä÷o÷Ýü±÷C
................................ùmD÷T÷ËüC ùNücøsùL ù¹ùmD÷²÷ÖüÆC
Alkaunu kulluhu zhulmatun wa innama anaarahu zhuhuurul hqqi fiihi faman ra-‘yal kauna walam yayshad hu fiihi au’indahu auqablahu auba’dahu faqad a’wazahu wujuudul-anwari wahujibat ‘anhu syumuusul ma’aarifi bisuhbil-atsaari 
Artinya : “Segala sesuatu yang wujud ini adalah gelap (tidak bersinar) sedang yang meneranginya adalah tampaknya haq (Allah). Maka barangsiapa yang melihat akan sesuatu yang wujud ini, akan tetapi dia tidak menyaksikan haqnya Allah di dalmnya, atau disisinya, sebelum atau sesudahnya pastilah cahaya itu menyilaukan dan menghalangi dari padanya (ma’rifat), disebabkan adanya (kabut) menyelimuti dari segala yang wujud ini”.

Pada mulanya alam engan segala isinya ini tiak ada. Kemuian Allah Sang Maha Pencipta menciptakan langit, bumi, berbagai macam tumbuh-tumbuhan, hewan, an berjuta-juta makhluq lainnya termasuk juga manusia. Kalau kita termasuk orang-orang yang berfikir, tentunya akan mengerti bahwa sesuatu yang semula tidak ada kemudia menjadi ada, tentunya semua itu aa yang menciptakan. Dan kita tentunya percaya, bahwa tidak akan ada yang mampu menciptakan semuanya itu kecuali hanya Allah semata.
Untuk menguatkan keyakinan kita akan adanya Sang Maha Pencipta. Allah berfirman dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 164, yang artinya :”Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang bahtera yang berlaya dilaut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan ari langit berupa air, lalu dengan air Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering) nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesara Allah) bagi kaum yang memikirkan”.
Juga dalam surat Ath-Thuur ayat 35-36, artinya : “Apakah mereka diciptakan, tanpa sesuatupun ataukah mereka yang menciptakan (diri mereka sendiri). Ataukah mereka menciptakan langit dan bumi itu? Sebenraja tidak meyakini (apa yang mereka katakan)”.
Telah jelaslah diterangkan dalam kedua ayat di atas tadi, bahwa segala apa yang diciptakan Allah itu menunjukkan tanda-tanda kekuasaan-Nya. Sehingga  seharusnya hal itu menjadikan kita lebih bersyukur dan mendkatkan iri kepadanya, karena sesungguhnya segala yang iciptakan-Nya itu diperuntukan kepada manusia sebagaimana yang telah difirmankan oleh-Nya:
“Dia-lah Allah yang menjaikan apa yang ada di bumi ini hanyalah diperuntukkan untuk kamu semua”.
Akan tetapi sayang sekali, banyak yang enggan bersyukur atas nikmat yang demikian besar itu, tetapi justru mengkufuri nya, sehingga lupa kepada Allah yang telah memberikan karunia sedemikian besar itu.
Perhatikan an renungkan firman Allah dalam Al-Quran surat Ibrahim ayat 7, yang artinya :
“Seandainya jiwa kamu bersyukur, pasti Kami akan manambah nikmat kepadamu. Dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku) maka sesungguhnya azabku sangat peih”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar