Rahmat Mulyadi

Rahmat Mulyadi

Senin, 29 April 2013

2. Segala ssuatu yang kita terima adalah sudah menjadi ketntuan Allah



Iraadatukat-tajriida ma’a iqaamatil-laahi ayyaka fiil asbaabi minasy-syahwatil khafiyyati. Wairadatukal asbaaba ma’a iqaamatil-llaahi iyyaka fii tajriidi ikhithathun ‘anil himmatil’aliyyati.

Artinya : keinginanmu untuk bertajri (selalu beribadah tampa melihat kepentingan dunia) padahal Allah menjadikan engkau pada golongan yang berusaha (kasab), maka kinginan yang demikian itu termasuk termasuk keinginan hawa nafsu yang samar (halus). Sebaliknya keinginan alam berusaha yaitu (untuk memenuhi kebutuhan duniawi) paahal Allah mnjadikan engkau ke dalam golongan tajrid, maka kinginanmu yang demikian itu berarti merupakan kemunduran dari semangat cita-cita yang luhur.”

Aalah suah menjadi takir Allah, bahwa I dunia ini terapat dua macam keuukan manusia, yakni kasab an tajrid. Aapun yang dimaksud dngan kasab ialah, bahwa manusia masih harus bergerak dalam biang usaha untuk memenuhi kbutuhan-kbutuhan unianya. An setelah berhasil usahanya, mrka pun tidak segan-segan untuk membantu kbutuhan masyarakat banyak.
Sangkan yang dimaksu alam biang tajrid adalah, bahwa manusia hanya semata-mata mngabdi kpada Allah tampa memperhatikan kepentingan dunia, karna merka sudah merasa cukup puas dengan bekal kehidupan dunia yang telah dimilikinya. Manusia semacam inilah yang beruntung, sebagaimana yang tercantum dalam Hadits riwayat Muslim : “Sesungguh beruntung orang yang masuk Islam dan diberi rizqi yang cukup, serta merasa cukup engan apa yang tlah diberikan Allah kepadanya”.
Sehubungan dengan hal di atas. Rasulullah saw. Juga pernah bersabda :
ëùÚ@û÷Æøi ùÓC øÅüÝ@ør÷mD÷é , ×êbû nÆCÛ|ÖbûnÆCÓC×sL
øqDû÷ÚÆC÷ë÷ùÚû÷M÷b÷C ÷Ü øÓC÷ëùÚû÷M÷b÷C øçøQüÇùÖ÷±C÷kùC \È÷Ö÷±ë|Ç÷±
D÷Öüêùº üj÷åüoC÷Ü øÓC ÷ÄûøMùcøé D÷êüÙ ûøjÆC ëùº üj÷åükùC :÷ÅD¿º
çXDÕÛLC äCÜmVéjb.øqDû÷ÚÆC ÷ÄûøMùcøé ùqDû÷ÚÆC÷jüÚù±
Yaa Rasulullahi dullanii ‘alaa ‘amali idzaa ‘amiltuhu ahabbaniyallaahu wa akhab-baniyan-nasu? Faqala : izhadz fii dunya yuhibbukallahu wazhad fiimaa ‘indannaasi yuhibbukannasu. (H.R. Ibnu Majah)

Artinya : wahai Rasulullah, tunjukkan kepaaku amal perbuatan yang apabila aku kerjakan disukai Allah dan disukai orang-orang? Jawab Rasulullah : Berzuhudlah di dalam dunia, maka ngkau akan ikasihi Allah. Dan berzuhudlah di antara sesama manusia, maka ngkau akan disukai manusia”.(H.R. Ibnu Majah)
Dari pnjlasan dua hadits di atas, dapat diambil ksimpulan, bahwa manusia yang termasuk dalam kelompok atau golongan tajrid lebih baik daripada golongan kasab. Walaupun demikian, sseorang yang sudah termasuk ke dalam golongan kasab hendaknya jangan berusaha masuk ke dalam golongan tajrid. Apalagi sebaiknya. Semuanya itu haruslah diterima dengan ikhlash karena sudah menjadi ketentuan Allah. Demikianlah di antara sifat-sifat orang yang berma’rifat kepada Allah  SWT.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar