Iraadatukat-tajriida ma’a iqaamatil-laahi
ayyaka fiil asbaabi minasy-syahwatil khafiyyati. Wairadatukal asbaaba ma’a
iqaamatil-llaahi iyyaka fii tajriidi ikhithathun ‘anil himmatil’aliyyati.
Artinya
: keinginanmu untuk bertajri (selalu
beribadah tampa
melihat kepentingan dunia) padahal Allah menjadikan engkau pada golongan
yang berusaha (kasab), maka kinginan
yang demikian itu termasuk termasuk keinginan hawa nafsu yang samar (halus). Sebaliknya keinginan alam
berusaha yaitu (untuk memenuhi kebutuhan
duniawi) paahal Allah mnjadikan engkau ke dalam golongan tajrid, maka
kinginanmu yang demikian itu berarti merupakan kemunduran dari semangat
cita-cita yang luhur.”
Aalah
suah menjadi takir Allah, bahwa I dunia ini terapat dua macam keuukan manusia,
yakni kasab an tajrid. Aapun yang dimaksud dngan kasab ialah, bahwa manusia
masih harus bergerak dalam biang usaha untuk memenuhi kbutuhan-kbutuhan
unianya. An setelah berhasil usahanya, mrka pun tidak segan-segan untuk
membantu kbutuhan masyarakat banyak.
Sangkan
yang dimaksu alam biang tajrid adalah, bahwa manusia hanya semata-mata mngabdi
kpada Allah tampa memperhatikan kepentingan dunia, karna merka sudah merasa
cukup puas dengan bekal kehidupan dunia yang telah dimilikinya. Manusia semacam
inilah yang beruntung, sebagaimana yang tercantum dalam Hadits riwayat Muslim :
“Sesungguh beruntung orang yang masuk Islam dan diberi rizqi yang cukup, serta
merasa cukup engan apa yang tlah diberikan Allah kepadanya”.
Sehubungan
dengan hal di atas. Rasulullah saw. Juga pernah bersabda :
ëùÚ@û÷Æøi ùÓC øÅüÝ@ør÷mD÷é , ×êbû
nÆCÛ|ÖbûnÆCÓC×sL
øqDû÷ÚÆC÷ë÷ùÚû÷M÷b÷C ÷Ü øÓC÷ëùÚû÷M÷b÷C
øçøQüÇùÖ÷±C÷kùC \È÷Ö÷±ë|Ç÷±
D÷Öüêùº üj÷åüoC÷Ü øÓC ÷ÄûøMùcøé D÷êüÙ ûøjÆC ëùº
üj÷åükùC :÷ÅD¿º
çXDÕÛLC äCÜmVéjb.øqDû÷ÚÆC ÷ÄûøMùcøé
ùqDû÷ÚÆC÷jüÚù±
Yaa Rasulullahi dullanii ‘alaa ‘amali idzaa
‘amiltuhu ahabbaniyallaahu wa akhab-baniyan-nasu? Faqala : izhadz fii dunya
yuhibbukallahu wazhad fiimaa ‘indannaasi yuhibbukannasu. (H.R. Ibnu Majah)
Artinya
: wahai Rasulullah, tunjukkan kepaaku amal perbuatan yang apabila aku kerjakan
disukai Allah dan disukai orang-orang? Jawab Rasulullah : Berzuhudlah di dalam
dunia, maka ngkau akan ikasihi Allah. Dan berzuhudlah di antara sesama manusia,
maka ngkau akan disukai manusia”.(H.R.
Ibnu Majah)
Dari
pnjlasan dua hadits di atas, dapat diambil ksimpulan, bahwa manusia yang
termasuk dalam kelompok atau golongan tajrid lebih baik daripada golongan
kasab. Walaupun demikian, sseorang yang sudah termasuk ke dalam golongan kasab
hendaknya jangan berusaha masuk ke dalam golongan tajrid. Apalagi sebaiknya.
Semuanya itu haruslah diterima dengan ikhlash karena sudah menjadi ketentuan
Allah. Demikianlah di antara sifat-sifat orang yang berma’rifat kepada Allah SWT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar