×êbû nÆCÛ|ÖbûnÆCÓC×sL
ùiùüÝø± üÝ÷ÖüÆC ù°üÝø¾÷Ü øÔ÷j÷± ùjü±÷ÝüÆCëùº ÷Äû÷Ú÷ÃûùÃ÷wøé÷Ë
ëùº Dúbüj÷¾ ÷ÄùÆ÷k ÷ØüÝøÃ÷é ÷ûÌ÷ðùÆ øçøÚ÷Õ÷o ÷Ûû÷ê÷²÷P üØùC÷Ü
÷ÄùP ÷n@@üéùn@÷r ùmüÝøÚ@@ùÆ C úiD÷ÖübC÷Ü ÷ÄùP÷n@@üêù¡ùL
Laa yusyakkikannaka fil wa’di ‘adamu
waquu’il mau’uudi wain ta’ayyana zamanuhu li-alla yakuuna dzalika qahan fii
bashiiratika waikhmadan linuuri sariiratika.
Artinya
: janganlah sekali-kali kamu jadi ragu akan janji Allah yang telah dijanjikan
oleh-Nya, seang waktunya sudah nyata (akan
datang), akan tetapi belum datang. Agar supaya keragu-raguan itu
tidak mengotori penglihatan hatimu dan tidak memadamkan cahaya
nuranimu”.
Dalam
bab terahulou telah diterangkan, bahwa Allah akan mengabulkan do’a setiap
hamba-hamba-Nya. Demikianlah yang telah dijanjikan Allah. Karena itu, apabila
suatu saat do’a kita belum dikabulkan oleh-Nya, maka janganlah hal itu menjadi
kita ragu dalam menerima janji-Nya. Sebab apabila keraguan tersebut mengotori hati kita, maka akan reduplah
cahaya iaman yang menerangi pnglihatan mata batin kita.
Allah
telah berfirman dalam Al-Quran, yang artinya : “Sesungguhnya Allah tidak akan
mengingkari janji-Nya.” Ayat tersebut dapat dijadikan pegangan agar sampai
meragukan hati kita dan juga agar kita tidak berputus asa dari memohon bantuan
dan pertolongan-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar