Rahmat Mulyadi

Rahmat Mulyadi

Senin, 29 April 2013

7. Janji Allah Pasti Benar.


                                                       ×êbû nÆCÛ|ÖbûnÆCÓC×sL
ùiùüÝø± üÝ÷ÖüÆC ù°üÝø¾÷Ü  øÔ÷j÷± ùjü±÷ÝüÆCëùº  ÷Äû÷Ú÷ÃûùÃ÷wøé÷Ë
ëùº Dúbüj÷¾ ÷ÄùÆ÷k ÷ØüÝøÃ÷é ÷ûÌ÷ðùÆ  øçøÚ÷Õ÷o ÷Ûû÷ê÷²÷P  üØùC÷Ü
÷ÄùP ÷n@@üéùn@÷r  ùmüÝøÚ@@ùÆ C úiD÷ÖübC÷Ü  ÷ÄùP÷n@@üêù¡ùL
Laa yusyakkikannaka fil wa’di ‘adamu waquu’il mau’uudi wain ta’ayyana zamanuhu li-alla yakuuna dzalika qahan fii bashiiratika waikhmadan linuuri sariiratika.

Artinya : janganlah sekali-kali kamu jadi ragu akan janji Allah yang telah dijanjikan oleh-Nya, seang waktunya sudah nyata (akan datang), akan tetapi belum datang. Agar supaya keragu-raguan itu tidak mengotori penglihatan hatimu dan tidak memadamkan cahaya nuranimu”.
Dalam bab terahulou telah diterangkan, bahwa Allah akan mengabulkan do’a setiap hamba-hamba-Nya. Demikianlah yang telah dijanjikan Allah. Karena itu, apabila suatu saat do’a kita belum dikabulkan oleh-Nya, maka janganlah hal itu menjadi kita ragu dalam menerima janji-Nya. Sebab apabila keraguan tersebut mengotori hati kita, maka akan reduplah cahaya iaman yang menerangi pnglihatan mata batin kita.
Allah telah berfirman dalam Al-Quran, yang artinya : “Sesungguhnya Allah tidak akan mengingkari janji-Nya.” Ayat tersebut dapat dijadikan pegangan agar sampai meragukan hati kita dan juga agar kita tidak berputus asa dari memohon bantuan dan pertolongan-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar