Ma’shiyatun
auritsat dzulaan waftiqaaran khairun min thaa’atin auratsat ‘izzan
wastikbaaran.
Artinya
: Kemaksiatan yang mewariskan (mengakibatkan) kerendahan diri dan pengharapan
(akan rahmat allah) itu lebih baik dari pada ketaatan yang mengakibatkan
perasaan mulia dan kesombongan”.
Segala
sesuatu itu hendaklah dilihat akibatnya. Meskipun telah melakukan kemaksiatan
tetapi kemudian merendahkan diri dan mengharap rahmat Allah dari sebab
kemaksiatannya itu, hal ini adalah lebih baik daripada melakukan ketaatan
kemudian timbul perasaan sombong atau merasa dirinya paling mulia karena telah
melakukan ketaatan tersebut.
Namun
demikian kita tidak harus melakukan kemaksiatan terlebih dahulu agar bias
merendahkan diri dan mengharap rahmat-Nya. Adalah akan lebih baik lagi kalau
melakukan ketaatan terlebih dahulu, baru kemudian merendahkan diri dan
mengharap rahmat-Nya.
Sehubungan
dengan hal ini tersebutlah kisah dari As-Sy’abi yang bersumber dari Khalil bin
Ayyub, bahwasanya ada seorang laki-laki dalam masa Bani Israel yang karena
seringnya berbuat maksiat, ia digelari orang-orang dengan sebutan (Kholi’). Pada suatu ketika lewatlah
dihadapan kholi tadi seorang laki-laki ahli ibadah (Abid) yang diatas kepalanya terdapat awan yang menaunginya. Maka
didalam hatinya si Kholi berkata :”Aku Kholi’ sedang dia Abid, Aku akan duduk
bersamanya. Mudah-mudahan dengan ini Allah akan berkenan memberikan rahmat-Nya
kepadaku”. Ketika si Abid mengetahui kalau si Khli’ duduk bersamanya, ia
berkata dalam hatinya : “Aku seorang Abid sedang dia seorang Kholi’. Maka aku
harus menjauhkannya dariku”. Lalu si Abid itu pun mengusir si Kholi’ untuk
pergi. Setelah peristiwa itu, tidak lama kemudian Allah menurunkan wahyu kepada
Nabi di zaman itu untuk memerintahkan kepada dua orang tersebut, bahwa semua
kemaksiatan si Kholi’ telah diampuni dosanya. Sedang amal kebajikan si Abid
dihapuskan. (dan ada pula yang menyebutkan, bahwa awan yang menaungi si Abid
tadi berpindah atau berganti menaungi si Kholi’).
Demikianlah
kisah di atas, mudah-mudahan kita bias mengambil manfa’at atau pelajaran dari
padanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar