Rahmat Mulyadi

Rahmat Mulyadi

Rabu, 24 April 2013

77. KESUKSESAN LEBIH SERING TERCAPAI KETIKA DALAM KEADAAN SEMPIT



Alabthu ta-ukhudzun-nafsu minhu hazh-zhahaa biwujuudilfarahi walqabdhu laahazh-zha linafsi fiihi.

Artinya : dalam keadaann lapang (longgar) nafsu itu ikut ambil bagian darinya, dengan adanya wujud bergembira, sedang dalam keadaan sempit bagi nafsu tidak ada bagian sama sekali di dalamnya”.
Adalah lebih mudah mencapai kesuksesan (dalam mendekatkan diri kepada Allah) ketika seseorang dalam keadaan sempit daripada ketika keadaan lapang. Karena dalamkeadaan lapang hawa nafsu mudah menguasai dan memperdayakan manusia. Sedangkan jika keadaan sempit, kekuatan hawa nafsu untuk memperdayakan manusia menjadi lemah.
Kedua hal di atas dapat terjadi karena pada saat lapang, hawa nafsu mempunyai bagian atau peran di dalamnya, sehingga keadaan (hati) menjadi tercemar. Sedang pada saat sempit, bagian atau peranan hawa nafsu di dalamnya menjadi banyak berkurang, sehingga keadaan (hati) menjadi jernih.
Berikut ini adalah hal-hal yang dapat menyebabkan seseorang berada dalam kesempitan beserta cara mengatasinya :
1.                   Jika karena berbuat dosa, maka harus segera bertaubat, karena sesungguhnya Allah Maha Menerima Taubat.
2.                    Jika karena kekurangan harta benda, maka harus menerima dengan ikhlas apa-apa yang sudah ditetapkan Allah kepadanya. Karena menurut sabda Rasulullah, bahwasanya orang yang masuk islam dan rizqinya cukup serta merasa cukup dengan apa yang diberikan Allah kepadanya, maka ia adalah orang yang sangat beruntung.
3.                   Jika mendapat hinaan dari orang-orang dhalim serta cobaan-cobaan lai, maka ia harus sabar dan kuat menanggung . karena menurut Rasulullah, barangsiapa yang tertimpa sesuatu bencana atas dirinya, harta bendanya, atau anaknya, maka dia menghadapi bencana tersebut dengan kesabaran yang baik, maka Allah merasa malu untuk menimbangnya kelak di hari kiamat atau memberinya buku catatan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar