Alabthu
ta-ukhudzun-nafsu minhu hazh-zhahaa biwujuudilfarahi walqabdhu laahazh-zha
linafsi fiihi.
Artinya
: dalam keadaann lapang (longgar) nafsu itu ikut ambil bagian darinya, dengan adanya
wujud bergembira, sedang dalam keadaan sempit bagi nafsu tidak ada bagian sama
sekali di dalamnya”.
Adalah
lebih mudah mencapai kesuksesan (dalam mendekatkan diri kepada Allah) ketika
seseorang dalam keadaan sempit daripada ketika keadaan lapang. Karena
dalamkeadaan lapang hawa nafsu mudah menguasai dan memperdayakan manusia.
Sedangkan jika keadaan sempit, kekuatan hawa nafsu untuk memperdayakan manusia
menjadi lemah.
Kedua
hal di atas dapat terjadi karena pada saat lapang, hawa nafsu mempunyai bagian
atau peran di dalamnya, sehingga keadaan (hati) menjadi tercemar. Sedang pada
saat sempit, bagian atau peranan hawa nafsu di dalamnya menjadi banyak
berkurang, sehingga keadaan (hati) menjadi jernih.
Berikut
ini adalah hal-hal yang dapat menyebabkan seseorang berada dalam kesempitan
beserta cara mengatasinya :
1.
Jika
karena berbuat dosa, maka harus segera bertaubat, karena sesungguhnya Allah
Maha Menerima Taubat.
2.
Jika karena kekurangan harta benda, maka harus
menerima dengan ikhlas apa-apa yang sudah ditetapkan Allah kepadanya. Karena
menurut sabda Rasulullah, bahwasanya
orang yang masuk islam dan rizqinya cukup serta merasa cukup dengan apa yang
diberikan Allah kepadanya, maka ia adalah orang yang sangat beruntung.
3.
Jika
mendapat hinaan dari orang-orang dhalim serta cobaan-cobaan lai, maka ia harus
sabar dan kuat menanggung . karena menurut Rasulullah, barangsiapa yang
tertimpa sesuatu bencana atas dirinya, harta bendanya, atau anaknya, maka dia
menghadapi bencana tersebut dengan kesabaran yang baik, maka Allah merasa malu
untuk menimbangnya kelak di hari kiamat atau memberinya buku catatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar