Khaf min wujuudi
ihsaanihi ilaika wadawaami isaa-atika ma’ahu anyakuuna dzaalika istijrajaa laka
sanastad rijuhum min haitsu laaya’lamuuna.
Artinya
: Takutlah kamu dari wujudnya kebaikan (kenikmatan) yang diberikan oleh Allah
kepadamu, padahal kamu tetap dalam mengerjakan kemaksiatan kepada-Nya, dimana
semua itu akan menjadi istidroj kepadamu, (sebagaimana firman Allah): Nanti
aku akan menarik mereka dengan berangsur-angsur (ke arah kebinasaan),
dengan cara yang tidak mereka ketahui”.
Istijrod (jawa : dilulu/dibingbong) adalah
berarti, membiarkan seseorang berjalan menuju kesesatan dengan memberikan
kenikmatan yang besar. Sehingga dengan kenikmatan yang besar itu ia tidak sadar
bahwa dirinya telah banyak berbuat kesalahan yang dapat menyebabkan ia masuk ke
dalam neraka.
Adapun
orang yang merasa takut akan mendapat istidroj dari Allah adalah oaring yang
apabila mendapat kenikmata, ia lalu bersyukur dan menggunakan kenikmatan
tersebut sebagai jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah. Sehingga kenikmatan
tersebut tidak dapat menyesatkannya ke jalan yang tidak diridhai-Nya.
Sehubungan
dengan hal ini, Allah telah memberikan peringatan kepada hamba-Nya agar selalu
berhati-hati dalam menerima kenikmatan yang diperolehnya, sebagaimana yang
terdapat dalam Al-Qur’an Surat Al-An’am ayat 44, yang artinya : “Maka
tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami
siksa mereka dengan sekonyong-konyong. Maka ketika itu mereka terdiam berputus
asa”.
Juga dalam surat
Al-A’raf ayat 182, yang artinya :
“Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami,
nanti Kami akan menarik mereka dengan berangsur-angsur (ke arah kebinasaan)
dengan cara yang tidak mereka ketahui”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar