Rahmat Mulyadi

Rahmat Mulyadi

Jumat, 26 April 2013

62. HAMBA ALLAH YANG MEMPEROLEH KENIKMATAN



Idzaa ra-aitu ‘abdan aqamahullahu ta’alaa biwujuudil-auradi wa adamuhu ‘alaihaa ma’a thuulil-amdaadi falaa yastahqiranna maa manahahu maulahu liannaka lam tara ‘alaihi siimaal’aarifiina walaa bahjatal muhibbiina falaulaa waridu maa kaana wirdu.
Artinya : Jika kamu melihat seorang hamba yang mana Allah telah menjadikan kepadanya wirid dan dia tetap selalu menjaganya, tapi lama sekali datangnya pertolongan Allah (kepadanya). Maka dari itu janganlah menghina (meremehkan) apa yang Allah telah memberikannya. Karena sesungguhnya kamu tidak mengerti tanda-tanda orang (ma’rifat) dan orang=orang yang cinta kepada Allah, maka seandainya tidak ada warid (karunia Allah) tentu tidak ada wirid (kontinyu di dalam menjalankan ibadah tertentu).

Apabila ada seorang yang tekun dalam beribadah, akan tetapi belum nampak tanda-tanda keistimewaan pada dirinya, maka janganlah engkau memandang rendah orang tersebut. Sebab yang demikian ini berarti dicintai oleh Allah.
Adapun orang-orang yang dicintai, kemudian mendapat keistimewaan dari Allah, di antaranya adalah :
1.             Orang-orang muqarrobiin, yakni orang-orang yang berma’rifat kepada Allah dan mencurahkan cintanya hanya kepada-Nya.
2.              Orang-orang abror, yakni orang-orang yang masih memperhatikan urusan dunia, akan tetapi sangat dalam beribadah dengan harapan kelak mendapatkan syurga yang telah dijanjikan. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Al-Qur’an Surat Al-Muthoffifin ayat 22-23, yang artinya : “Sesungguhnya orang-orang yang berbakti, benar-benar berada dalam kenikmatan yang besar (syurga). Mereka (duduk) di atas dipan-dipan sambil memandang. Kamu dapat mengetahui dari wajah mereka kesenangan hidup mereka yang penuh kenikmatan. Mereka diberi minum dan khamer murni yang dilak (tempatnya). Laknya adalah kesturi, dan untuk yang demikian ini hendaknya mereka berlomba-lomba. Campuran khamer murni itu adalah dari tasniim. (Yaitu) mata air yang minum daripadanya orang-orang didekatkan pada allah”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar