Rahmat Mulyadi

Rahmat Mulyadi

Jumat, 26 April 2013

48. SYARAT-SYARAT AMAL YANG DAPAT DIHARAPKAN UNTUK DITERIMA DISISI ALLAH



Laa’amala arjaa lilqubuuli min ‘amalin yaghiibu ‘anka syuhuuduhu wayahtaqiru ‘indaka wujuuduhu.
Artinya : Tidak ada amal (kebaikan) yang lebih diharapkan untuk diterima dari amal yang kamu samara melihatnya serta dianggap rendah wujudnya menurut kamu”.

Setiap orang mukmin yang beramal, pastilah ia mengharapkan bahwa amalnya tersebut akan diterima oleh Allah. Adapun menurut keterangan di atas tadi, bahwa amal yang diterima Allah adalah amal yang tidak dimengerti maksudnya, ia beramal tapi sebenarnya ia sendiri tidak merasa kalau sedang beramal. Hal ini disebabkan karma ia merasa bahwa apa yang dikerjakan atau ia malakan itu tak akan terwujud tanpa pertolongan dan petunjuk dari-Nya.
Selain itu, syarat blain yang harus dipenuhi agar suatu amal dapat diterima adalah, kalau seseorang beramal maka hendaknya ia tidak menggantungkan amalnya tersbut untuk mendapatkan sesuatu yang diharapkan kepada amalnya tersebut untuk mendapatkan sesuatu yang diharapkan, misalnya agar mendapatkan pangkat, kedudukan, pujian dan sebagainya.
Menurut kalangan ahli ma’rifat tanda-tanda amal yang diterima adalah : Kelalaianmu dan terputusnya penglihatanmu (angan-anganmu) dari amal (yang kau kerjakan) itu.
Juga Ali bin Hasan ra, pernah berkata, yang artinya :
“Segala sesuatu dari amal-amalmu jika masih kamu angan-angan, maka yang demikian itu menunjukkan bahwa amalmu itu tidak diterima Allah. Karena sesungguhnya amal yang dapat diterima Allah itu akan naik hingga sirnja pnglihatanmu (tidak diangan-angan). Maka yang demikian itu menunjukkan diterimanya amalmu”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar