Rahmat Mulyadi

Rahmat Mulyadi

Senin, 29 April 2013

21. SETIAP MENUJU KEPADA KEBAIKAN PASTI ADA PENGHALANGNYA



×êbû nÆCÛ|ÖbûnÆCÓC×sL
ùçüêù¥üÖøé  ÷Äüêùº  þm÷j÷¾ øç÷Æ÷ÜûËùC ùçüéùjüMøP \tü»÷Ù üÛùÕD÷Õ
÷Äø²ùQ@@ü¿øé  ÷ÄùÆ÷k û÷ØùD÷ºùmD÷êüµ÷ËüC  ø´üÜønøº  øNû÷¾÷n÷Q÷P÷Ë
ùçüêùº  ÷ÄøÖüêù¿øÕ  D÷Öüêùº  øç÷Æ  ùö÷M÷¾C÷nøÖüÆC ùiüÝøXøÜ  üÛ÷±
Maa min nafsin tubdiihi illawalahu qadarun fiika yumdhiihi laa tataraqqabu furuughul-aghyaari fainna dzaalika yuqthi’uka ‘an wujuudil muraqabati lahu fiimaamuqiimuka fiihi. 

Artinya : “Tidaklah ada satu jiwa pun yang kamu lepaskan (tampakkan), melainkan bagi setiap jiwa itu ada ketentuan (Allah) yang akan melestarikannya padamu. Janganlah menunggu hilangnya penghalang untuk melaksanakan perjalananmu untuk menuju kepada Allah Yang Maha Tinggi. Sesungguhnya yang demikian itu akan memutuskan kamu dari kewajibanmu menuju kepada Allah di dalam apa yang Allah meletakkan (menempatkanmu) di dalamnya”.

Sesungguhnya tidak ada jalan yang tidak berpenghalang. Begitu pula dengan perjalanan seseorang yang sedang menuju kepada Allah. Dalam perjalanannya tersebut mereka pasti menemui halangan dan rintangan yang kesemuanya itu merupakan (ujian) dari Allah. Tinggal kini apakah mereka itu akan mampu mengatasi halangan dan rintangan tersebut ataukah tidak.
Perhatikan Firman Allah dalam Al-Quran Surat Al-Anbiya ayat 35, yang artinya :
“Kami (Allah) akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kami (Allah) kamu akan dikembalikan”.
Dengan demikian telah nyata dan jelas bagi kita, bahwa ada dua macam cobaan, yakni keburukan (misalnya kemiskinan, kelaparan, kegagalan dan sebagainya).
Namun demikian hendaklah kita tetap mawas diri dan waspada sehingga mampu mengatasi berbagai macam cobaan tersebut sehingga perjalanan kita dalam menuju kepada Allah bisa terlaksana dengan baik”.


÷

Tidak ada komentar:

Posting Komentar