Rahmat Mulyadi

Rahmat Mulyadi

Jumat, 26 April 2013

49. WARID (CAHAYA ILAHI) SEBAGAI PNERANGAN HATI



Innamaa aurada ‘alaikalwaridu litakuuna bihi ‘alaihi waridaan.
Artinya : “Ssungguhnya Allah mndatangkan warid itu kepadamu agar kamu dngan warid itu menjadi orang yang menghadap dan masuk kehadirat-Nya (dengan hati yang ikhlas)”.

Sesungguhnya yang dalam hatinya terdapat warid (cahaya ilahi), maka akan mudah baginya untuk membedakan mana yang haq (benar) dan mana yang bathil (salah). Selain itu juga akan timbul keyakinan dalam hatinya, nahwa yang haq itu semata-mata datangnya dari Allah, dan yang bathil itu datangnya dari selain Allah (toghut).
Perhatikan firman Allah dalam Al-Quran Surat Ali Imran ayat 60, yang artinya :
“Apa yang telah Kmi terangkan, itulah yang benar yang datingnya dari Tuhanmu, karena itu janganlah kamu termasuk orang-orang yang ragu-ragu”.

Brbeda sekali dengan orang-orang yang di dalam hatinya tidak dianugrahi Allah warid. Orang dmikian ini tidak akan dapat membedakan mana yang haq dan mana yang bathil, sehingga ia tidak mempunyai pedoman dalam bertingkah laku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar