Rahmat Mulyadi

Rahmat Mulyadi

Senin, 29 April 2013

14. HAL-HAL YANG MENJADIKAN PERTANDA AKAN KEBESARAN ALLAH



×êbûnÆCÛÖêbûnÆCÓC×sL
ë|ÆD÷²÷P÷Ü øç÷ÙD÷cüMør ùäùnüæ÷¾ ùiüÝøXøÜ ë|Ç÷± ÷ÄûøÆøj÷é Dû÷ÖùÕ
øç@÷²÷Õ  \iüÝ@øXüÝ÷ÖùL ÷tüê÷ÆD÷ÖùL øçüÚ@÷± ÷Ä÷M÷Y@÷b  üØ÷C
Mimma yadulluka ‘alaa wujuui qahrihi subhaanahu wata’alaa anhajabaka ‘anhu bimaalaisa bimaujuuin ma’ahu.

Artinya:“Diantara tanda-tanda yang menunjukkan kepadamu akan adanya kekuasaan Allah Yang Maha Suci dan Maha Tinggi adalah Dia dapat menghalangi kamu ari melihat kepada-Nya dengan apa yang tidak wujud bersama-Nya”.
Adalah sudah menjadi kelemahan manusia, bahwa ia tidak mampu melihat sesuatu di luar kemampuannya. Kita tentu ingat kepada kisah Nabi Musa as. Yang langsung tersunggkur pingsan begitu akan melihat Allah. Selama kita hidup di dunia, tik akan pernah bisa kita melihat-Nya walaupu hanya sekejap pun. Berbeda dengan sifat Allah, yang dengan kekuasaan-Nya bisa melihat di manapun kita berada. Dan tentang sifat Allah ini, tak ada sesuatu pun menyerupai sifat-sifat-Nya.
Perhatikan firman alam Al-Quran Surat Al-Hadid ayat 3, yang artinya :
“Dia-lah Yang Awal dan Yang Akhir. Yang Dhahir dan Yang Batin. Dan Dia-lah Yang Maha Mengetahui segala sesuatu”.
Juga dalam surat Asy-Syuuraa ayat 7:
“Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan-Nya. Dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat”.
Kita dan segala apa yang ada di dunia ini kelak akan hancur dan binasa tanpa ada sesuatupun tersisa, kecuali hanya Allah semata yang kekal selama-lamanya. Hal ini sudah tegas dalam Al-Quran Surat Ar-Rahman ayat 26-27. yang artinya :
“Semua yang aa di bumi ini akan hancur binasa. Dan tetap kekalah Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan”.
Karena itu tidaklah pantas bagi orang-orang mukmin untuk tidak menghilangkan benda-bena yang akhirnya akan hancur binasa itu dari penglihatan mata hatinya sehingga tidak dapat mengenal Allah.
Seseorang yang belum mendapat petunjuk dari Allah mempunyai anggapan, bahwa benda-bena yang wujud di dunia ada dengan sendirinya tanpa harus ada yang mewujudkannya.
Berada dengan orang-orang yang telah mendapatkan petunjuk. Dengan adanya benda-benda yang wujud tersebut akan terbukalah mata hatinya untuk dapat mengenal zat yang mewujudkannya sehingga tergeraklah jiwanya untuk lebih mendekatkan diri kepaa-Nya.
Berikut ini adalah beberapa pertanyaan dan juga sekaligus jawabannya untuk kita renungkan bersama :
1.            Bagaimana mungkin dapat dibayangkan bahwa Allah bisa dihalangi oleh sesuatu paahal Dia-lah menampakkan sesuatu.
2.            Bagaimana mungkin dapat membayangkan bahwa Allah bisa dihalangi oleh sesuatu, padahal Dia-lah yang tampak jelas pada setiap sesuatu.
3.            Bagaimana mungkin dapat membayangkan bahwa Allah bisa dihalangi oleh sesuatu, padahal Dia-lah yang  terlihat oleh sesuatu.
4.            Bagaimana mungkin dapat membayangkan bahwa Allah bisa dihalangi oleh sesuatu, padahal Dia-lah yang  nampak jelas pada setiap sesuatu.
5.            Bagaimana mungkin dapat membayangkan bahwa Allah bisa dihalangi oleh sesuatu, padahal Dia-lah  yang ada sebelum ada-Nya sesuatu.
6.            Bagaimana mungkin dapat membayangkan bahwa Allah bisa dihalangi oleh sesuatu, padahal Dia-lah  Dzat Yang Lebih Tampak jelas dari segala sesuatu.
7.            Bagaimana mungkin dapat membayangkan bahwa Allah bisa dihalangi oleh sesuatu, padahal Dia-lah  Dzat Yang  tidak Sesuatupun Yang Bersamanya.
8.            Bagaimana mungkin dapat membayangkan bahwa Allah bisa dihalangi oleh sesuatu, padahal Dia-lah Yang Maha Dekatkepadamu dari segala sesuatu.
9.            Bagaimana mungkin dapat membayangkan bahwa Allah bisa dihalangi oleh sesuatu, padahal andaikan tidak ada Allah, niscaya tidak akan ada sesuatu.
Demikianlah hal-hal yang perlu kita renungkan dan kita resapkan kdalam lubuk hati kita, agar hati yang bersemayam dalam dada ini bisa menerima ma’rifat dari Allah SWT.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar