×êbû nÆCÛ|ÖbûnÆCÓC×sL
ëùº øç÷²ùM÷©üÚøÕ ùØC÷ÝüÂ÷ËC øm÷Ýøz þNüÇ÷¾
ø½÷nüw÷é ÷¼üê÷Â
þÈû÷M@÷ÃøÕ ÷Ýøå÷Ü ùÓCë÷ÆùC øÈ÷bün@÷é ÷¼üê@÷Â
üÔ÷C ùç@ùP÷ôünùÕ
ùõ÷nü¥÷b
÷È÷füj÷é üØ÷C ø³÷Öü©÷é ÷¼üê÷ üÔ÷C
ùçùPC÷Ý÷æ÷wùL
ùçùP÷Ì÷»÷µ ùö÷LD÷Ú÷X üÛùÕ ünû÷æ÷©÷Q÷é
ü×÷Æ ÷Ýøå÷Ü ë÷ÆD÷²÷P ùÓC
÷Ýøå÷Ü ùmC÷nür÷ËüC øÀùïD÷¾÷i ÷×÷æü»÷é üØ÷C
CüÝøXün÷é ÷¼üê÷ üÔ÷C
........................................ùçùP÷Ý÷»÷å
üÛùÕ üNøQ÷é ü×÷Æ
Kaifa yasyraqu qalbun shuwarul akwaani
muthabi’atun fii mir-atihi amkaifa yarhalu ilallaahi wahuwa mukabbalun
bisyahawaati am kaifa yathma’u an yadkhula hadhratillahi ta’alaa wahuwa lam
yatathahhar min janabihi ghafalatihi am kaifa yarjuu amyafhama daqa-iqul-asrari
wahuwa lam yatub min hafawatihi.
Artinya
: Bagaimana hati itu dapat memancarkan cahaya, padahal dalam hatinya terlukis
semua gambar-gambar kepada selain Allah. Atau bagaimana orang berangkat
menghadap kepaa Allah, padahal ia selalu terikat oleh “syahwat”(keinginan) atau
bagaimana orang dapat mempunyai keinginan kuat agar dapat masuk ke hadirat
Allah. Padahal hatinya belum suci dari janabah kelalaiannya. Atau bagaimana
bisa berharap agar mengerti terhadap rahasi-rahasi yang halus, padahal ia belum
bertaubat untuk menebus kesalahan-kesalahannya”.
Setiap
mukmin tentu berharap bahwa hatinya dapat memancar cahaya sehingga dapat
mengenal Allah melalui pancaran cahaya mata hatinya tersebut. Akan tetapi paa
kenyataannya tiak semua hati bisa memancarkan cahaya. Hal ini adalah disebabkan
karena hati tersebut masih tercemar an tertutup oleh lukisan-lukisan keindahan
dengan segala kemewahannya.
Kalau
begitu, apa yang harus dilakukan oleh seseorang agar terpancar cahaya dari
hatinya untuk mengenal Allah? Yang harus dilakukan adalah :
1.
Hapuskan
lukisan-lukisan dunia yang menghalang-halangi hati dari mengingat kepada
Allah.
2.
Bersihkan jiwa
dari kesalahan-kesalahan dan dosa-dosa, baik terhaap Allah maupun terhadap
sesama manusia. Firman Allah dalam Al-Quran surat An-Nisa’
ayat 17: ”Sesungguhnya taubat di sisi Allah hanyalah taubat bagi
orang-orang yang mengerjakan kejahatan lantaran kejahilan yang kemudian mereka
bertaubat dengan segera, maka mereka itulah yang diterima taubatnya, dan Allah
Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana”.
3.
Bertaqwa kepada
Allah dan berusaha mencari ilmu untuk mempelajari perkara-perkara yang
ghaib. Sabda Rasulullah saw. :“Barangsiapa yang mengerjakan sesuatu yang sudah
diketahui, maka Allah akan mewariskan kepadanya pengetahuan sesuatu yang belum
diketahui.
4.
Mengendalikan
hawa nafsu yang selalu mendorong manusia untuk berbuat maksiat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar