×êbûnÆCÛÖbûnÆCÓC×sL
÷ØüÝøÇùzC÷ÝüÆC÷Ü øçûøX÷Ýû÷QÆAùmC÷ÝüÙ
÷DùLùçüê÷ÆùC÷ØüÝøÇùbC÷ûnÆCA÷j÷QüåùC
ø×øæ÷ÆùmC÷ÝüÙ÷ÌüùÆ ÷ØüÝøÆ û÷Ü÷ËüCD÷º ùö÷æ÷XC ÷ÝøÖüÆC ømC÷ÝüÙ÷C ü×øæ÷Æ
............................. øç÷ÙüÜøk
\ñüê÷wùÆ ÷Ë ùçû|ÇùÆ ü×øæû÷Ù÷ËüC
Artinya : telah mndapatkan petunjuk orang-orang yang
berkendaraan manuju kepada Allah dengan cahaya pendekatannya, dan orang-orang
yang sampai kepada Allah, baginya dicurahkan cahaya pendekatan-Nya. Maka
golongan pertama (yaitu orang-orang yang berkendaraan menuju kepada Allah).
Menghendaki cahaya tersebut (agar ia bisa sampai kepada-Nya). Sedangkan
orang-orang yang telah sampai kepada Allah, maka cahaya dari Allah tetap baginya,
karena sesungguhnya mereka hanya karena Allah tidak karena sesuatu selain
Allah”.
Sseorang yang sedang berjalan menuju kepada Allah (salik), hendaknya tekun beribadah dan
mngabdi kepada-Nya. Karena hanya kendaraan ibadahnya itulah mereka akan sampai
kepada Allah (wasil). Dan golongan
wasil inilah golongan yang telah mencapai tingkat tertinggi yang disebut dengan
golongan Haqqul Yaqin.
Dengan tingkatan yang sudah mencapai Haqqul Yaqin
itulah golongan wasil dapat memahami tentang (rahasi-rahasia) ketuhanan dengan
menggunakan mata batinnya tanpa melihat benda-benda wujud yang biasanya dilihat
dengan menggunakan mata lahir.
Adapun orang yang dalam hatinya tidak mempunyai
keinginan sedikitpun untuk menuju kepada-Nya, maka mereka itulah yang disebut
sebagai golongan orang yang belum sempurna (akalnya). Dan dalam hal ini Allah
menyindir mereka itu sebagaimana tersebut di dalam Al-Quran Surat Al-An’am ayat 91, yang artinya : “Katakanlah,
Allah-lah (yang menurunkan kitab itu). Kemudian biarkanlah merka bermain-main dalam
ksesatannya”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar