Rahmat Mulyadi

Rahmat Mulyadi

Rabu, 24 April 2013

78. MANUSIA TIDAK MEMPUNYAI KEKUASAAN SEDIKITPUN UNTUK MENENTUKAN JALANNYA SENDIRI



Rubamaa a’thaka famana’aka warubamaa mana’aka fa’athaka.

Artinya : Terkadang (Allah) memberimu (sesuatu dari perkara dunia) tapi Dia menolak memberikan pertolongan kepadamu, dan terkadang (Allah) menolak memberikan (sesuatu perkara dunia), tapi Dia lalu memberimu pertolongan”.

Bagaimanapun keadaan dari seseorang, sedikitpun ia tiada akan mampu atau kuasa untuk menentukan jalannya sendiri, apakah ia berjalan di atas jalan yang lurus ataukah di atas jalan yanhg sesat. Kesemuanya itu adalah sudah menjadi haq dan kekuasaan Allah sepenuhnya untuk memberikan atau tidak memberikan petunjuk, sehingga seseorang dapat menerima kebenaran atau tetap berada dalam kegelapan (kesesatan).
Perhatikan firman Allah dalam Surat Al-An’an ayat 30, yang artinya :
Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami adalah tuli, bisu, dan berada dalam gelap gulita. Barangsiapa yang dikehendaki allah (kesesatannya), niscaya disesatkan-Nya. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah (untuk diberi petunjuk), niscaya Dia menjadikannya berada dalam jalan yang lurus”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar