Alhaqqu laisa
bimahjuubin wainnamaal mahjuubu anta ‘aninnazhari ilaihi idzlauhajabahu syai-un
lasatarahu maahajabahu walau kanalahu saatiru lakaana liwujuudihi haashirun
wakullu haashirin lisyai-in fahuwa lahu qaahirun wahuwal qqhiru fauqa
‘ibaadihi.
Artinya : Dzat Yang Haq (Allah) itu tidak terhijab
(terhalang). Bahwasanya yang terhijab itu adalah kamu sendiri dari melihat
kepada-Nya. Jikalau ada yang menghijabi Allah, berarti menutupi-Nya apa yang menghijabinya
itu. Mdan jikalau baginya ada sesuatu yang menutupi, berarti wujudnya Allah itu
terkurung. Dan tiap-tiap yang mengurung sesuatu, maka baginya (yang mengurung
itu) yang menguasai itu. Sedangkan Allah adalah Dzat Yang Menguasai
seluruh hamba-hamba-Nya”.
Berdasarkan Dzatiah-Nya sendiri, sebenarnya Allah itu
tidak mempunyai penghalang (hijab) yang menghalangi pandangan mata hati
kehadirat-Nya.
Namun karena di dalam hati manusia itu sendiri
terdapat banyak sekali (kotoran-kotoran) dan berbagai macam penyakit yang
menyebabkan hati tersesat arus bujukan hawa nafsu, maka terhalanglah pandangan
mata hati manusia tersebut oleh keadaan hatinya sendiri.
Dalam Al-Qu’ran Surat Al-Kahfi ayat 110 telah
disebutkan, bahwasanya Allah berfirman, yang artinya :
“Maka barang siapa yang mengharap perjimpaan dengan
Tuhan-nya, maka hendaklah ia mengerjakan amal sholeh dan janganlah ia
mempersekutukan seorangpun dalam beribadah kepada Tuhan-Nya”.
Dengan firman Allah trsebut, maka jelaslah bagi kita,
bahwa untuk dapat berjumpa dengan Allah, meka kita harus terlebih dahulu
membersihkan hati ini dari kotoran-kotoran dan berbagai macam penyakit hati
sebagaimana yang sudah disebutkan di atas tadi.
Ass, Terima kasih ya pak atas blognya.
BalasHapuspertanyaannya : Bagaimana caranya kita utuk membersihkan hati agar bisa berjumpa dengan Allah SWT