Laa tata’adda
niyyatu himmatika ilaa ghairihi falkariimu laataakhaththahul-aamalu.
Artinya : jangan lewatkan niat kepentinganmu kepada
Allah. Sedangkan Allah Dzat yang Maha Mulia itu tidak bias meliwati angan-angan”.
Tidak kurang dari 17 kali setiap hari kita membaca
Al-Fatihah, yang pada salah satunya mempunyai arti :
Hanya kepada-Mu kami menyembah dan hanya kepada-Mu
kami meminta pertolongan”.
Ayat tersebut di atas tentulah tidak cukup kalau
hanya dibaca dan dihafalkan saja. Akan tetapi lebih daripada itu, haruslah kita
amalkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian amatlah tidak sesuai dan
sama sekali tidak cocok dengan apa yang kita ucapkan, apabila dalam menghadapi
suatu keperluan kita meminta pertolongan kepada selain Allah.
Allah Yang Maha Kaya dan Maha Pemurah, tidaklah
pernah akan kekuarangan atau marah kepada hamba-Nya yang suka dan seringkali
meminta kepada-Nya. Tetapi justru Dia akan mencurahkan segala kasih dan
saying-Nya kepada hamba yang suka meminta tersebut.
Kenyataan di atas menimbulkan inpirasi bagi sastrawan
arab, sehingga mengatakan:
“Janganlah memohonkan hajatmu kepada bani Adam,
tetapi memohonkan kepada Allah yang pintunya tidak pernah tertutup. Allah murka
jika kamu meninggalkan permohonan kepada-Nya, dan bani Adam akan marah jika
terlalu sering dimintai”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar