Rahmat Mulyadi

Rahmat Mulyadi

Senin, 29 April 2013

18. KITA TIDAK BOLEH MENOLAK PEMBERIAN ALLAH



×êbû nÆCÛ|ÖbûnÆCÓC×sL
÷Ä÷ÇùÖü²÷Q÷êùÆ \ö÷ÆD÷büÛùÕ ÷Ä÷Xùnügøé üØ÷C øçüÚùÕ üNøÇü©÷P÷Ë
÷WC÷nüfùC ùnüê÷µ üÛùÕ ÷Ä÷Ç÷Öü²÷Qür÷Ë  ÷Á÷i÷m÷C üÝ÷Ç÷º D÷åC÷Ýùr
Laa tathlub minhu anyukhrijaka min haalatin liyata’milaka siwaahaa falau araadaka laa tasmalaka min ghairi ikhrrji.
Artinya : janganlah kamu memohon kepada Allah agar dia mngeluarkan kamu dari suatu keadaan yang bersifat keduniaan supaya memberikan pekerjaan kepadamu selain keadaan di atas. Sebab seandainya Dia menghendaki kamu, pastilah Dia memberi pekerjaan kepadamu tanpa mengubah/mengeluarkan (dari keadaan semula”.
Mendapatkan penghasilan yang sudah mempunyai pekerjaan (untuk mendapatkan penghasilan), kemudian karena merasa jemu dan juga khawatir bahwa pekerjaannya itu dapat menghalangi hatinya untuk menghadap kepada Allah, lalu ia memohon pertolongan kepada-Nya agar segera memberikan pekerjaan baru baginya, maka sesungguhnya apa yang di lakukannya itu adalah tidak pantas dan tidak sopan.
Karena itu, sebagai orang yang beriman, kita hendaknya mau menerima dan juga berusaha dengan sekuat tenaga untuk mengatasi segala macam pekrjaan yang sedang kita hadapi karena sesungguhnya pekerjaan-pekerjaan apa saja asalkan halal, dengan izin Allah akan bisa menghantar hati kita untuk menghadap kepada-Nya”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar