Al’aarifuuna
idzaabasathuu akhwafa minhum idza qabadhuu walaa yaqifu ‘alaa huduudil-adabi
filbsthi illaa qaliilun.
Artinya
: orang-orang ma’rifat jika dalam keadaan lapang itu lebih rasa kekhawatirannya
daripada ia dalam keadaan kesempitan, serta ia tidak dapat tetp dalam berdiri
diatas batas-batas adab dalam keadaan lapang, kecuali sedikit”.
Kebanyakan orang-orang ma’rifat lebih
khawatir menghadapi kelapangan daripada mengahadapi kesempitan. Karena
kelapangan itu lebih mudah menggelincirkan manusia ke dalam buaian bujukan hawa nafsu, sehingga
lupa akan kewajibannya sebagai hamba Allah yang harus mengabdi kepada-Nya.
Sedangkan kesempitan itu lebih memudahkan manusia untuk mendekatkan diri
kepada-Nya.
Perhatikan
sabda Rasulullah saw. sebagaimana yang tercantum dalam hadits Bukhary berikut
ini, yang artinya :
Dari
Ibnu Abbas r.a. ia berkata : Rasulullah saw. bersabda : Dua nikmat yang
kebanyakan manusia tertipu olehnya, yaitu 9sehat) dan (istirahat)”.
Agar
kita tidak termasuk orang-orang yang tertipu oleh dua kenikmatan di atas, maka
marilah kita merenungkan sebuah hadits riwayat hakim berikut ini, yang artinya
:
Ambillah
kesempatan lima sebelum (dating) perkara lima, yaitu : hidupmu sebelum
matimu, sehatmu sebelum sakitmu, kesempatanmu sebelum kesempitanmu, masa mudamu
sebelum masa tuamu, dan masa kayamu sebelum masa miskinmu”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar