D÷Öüê@@ùº ÷ÁøiD÷æùQ@üXùC , ×êbû
nÆCÛ|ÖbûnÆCÓC×sL
þÈüêùÆ÷i ÷ÄüÚùÕ ÷NùÇø¨ D÷Öüêùº ÷Áønüêù¡ü¿÷P÷Ü ÷Ä÷Æ ÷ÛùÖø¤
...................................ùõ÷nüêù¡÷MüÆC
ùqD÷Öù®üÙCë÷Ç÷±
Ijtihaduka fiima dhumina laka wataqshiiruka
fiima thuliba minka daliilun ‘alaan zhimaasil bashiirati minka.
Artinya
: kesungguhanmu untuk mencapai apa yang tlah ditanggung oleh Allah, dan
kelalaianmu dalam apa yang telah iperintahkan kepaamu itu aalah menanakan atas
kebutaan hatimu (penglihatanmu).
Allah
Yang Maha Kaya dan Maha Memiliki Sgalanya tidaklah pernah lupa memprhatikan
hiup atau rizqi makhluq-makhluq-Nya. Sehingga tidak ada alasan sdikitpun bagi
manusia untuk takut atau khawatir tidak mendapatkan rizqi atau bahkan takut
akan mati kelaparan selagi manusia mau berusaha. Allah akan memberikan rizqi
untuknya.
Perhatikan
firman Allah dalam Surat
Al-Ankabut ayat 60 berikut ini :
×êbû nÆCÛ|ÖbûnÆCÓC×sL
D÷æø¾øoün÷é
øÓCD÷æ÷¾üoùm øÈùÖüc÷P÷Ë \öû÷LCÿ÷i üÛûùÕ üÛûùéD÷Â÷Ü
(60: OÝMÃÚ²ÆC).ø×üêùÇ÷²üÆC ø³üêùÖû÷rC
÷Ýøå÷Ü ü×øÂDû÷éùC÷Ü
Wakayyin min daabbatin laa tahmilu
rizqahaallahu yarzuquhaa waiyyakum wahuwas-samii’ul’aliimu. (Al-Ankabut : 60)
Artinya
: dan beberapa banyakbinatang yang tidak (dapat)
membawa (mengurus) rizqinya sendiri.
Allahlah yang memberi rizqi kepadanya dan kepadamu, dan Dia Maha Mendengar lagi
Maha Mengetahui.
Adapun
dalam hal mencari rizqi. Allah telah memberikan batasan-batasan. Diantaranya :
1.
lihat Surat Al-Qashash ayat 77.
(Dan
carilah apa yang yang sudah di anugrahkan kepadamu (kebahagiaan) akhirat, an
janganlah kamu melupakan bagian dari (knikmatanmu) di dunia.”
Jadi
dngan demikian, dalam mncari bekal untuk kehiupan akhirat tidak boleh melupakan
kepentingan dunia. Begitu juga sebaliknya karena mencari bekal (rizqi) untuk kepentingan dunia adalah
merupakan suatu ibadah juga, tentu saja hal ini juga tergantung kepada
niatnya..
Perhatikan
firman Allah dalam Surat
Az-Zaariyat ayat 56 yang artinya : “Dan
tidak aku jadikan (jin) dan (manusia) itu kecuali supaya beribadah
kepaa-Ku.”
Lebih
tegas lagi Allah juga berfirman dalam Surat
Thaha ayat 132 :
Wa-‘mur ahlaka bish-shalaati washthabir
‘alaiha laanas-aluka rizqaan nahnu narzuquka wal’aaqibatu littaqwaa.
Artinya
: Dan perintahkanlah kepaa kluargamu supaya mengrjakan shalat, dan sabarlah
dalam melaksanakannya. Kami (Allah) tidak
menuntut kamu supaya mencari rizqi. Kami (Allah) yang menjamin rizqimu, dan akibat (kemenangan) yang terakhir bagi orang yang bertaqwa”.
Dngan
jaminan-jaminan yang ntelah dijanjikan oleh Allah tersebut kiranya manusia
sudah tidak perlu cemas lagi, karena janji Allah itu pasti benar adanya”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar