Rahmat Mulyadi

Rahmat Mulyadi

Rabu, 24 April 2013

108. PERBEDAAN ANTARA ORANG YANG LUPA DENGAN ORANG YANG BERAKAL BERDASARKAN STANDAR TAUHIDNYA



Alghaafilu idzaa ashbaha yanzhuru madzaayaf’alu, wal’aqilu yanzhuru madzaayaf’alullaahu bihi.

Artinya : orang yang lupa (akan tauhidnya), bila pada waktu pagi ia selalu berfikir (memandang) apa yang ia akan kerjakan, sehingga orang yang berfikir ia selalu berfikir (memandang) apa yang dikerjakan Allah kepada-Nya (pada saat itu)”.

Adalah Allah yang mengatur segala apa yang kita lakukan didunia ini, manusia hanya bias merencanakan, tapi kemudian akhirnya Tuhan jualah yang menentukan.
Oleh karena itu, kiranya kita tak perlu bersusah-susah atau menyusahkan diri mengatur kepentingan-kepentingan keduniaan kita, padahal kita sendiri belum bias mengetahui dengan pasti apa yang akan kita kerjakan pada waktu yang akan datang.
Perhatikan firman Allah berikut ini, yang artinya :
Dan tidak ada seorangpun yang mengetahui dibumi mana ia akan mati dan apa yang akan dikerjakan besok”.

Sungguh jauh lebih baik memohon pertolongan kepada Allah dari segala macam akibat buruk dari perbuatan kita sendiri (yang secara otomatis juga sudah diatur Allah) daripada sibuk memikirkan rencana-rencana yang belum tentu bias terlaksana.
Berikut ini adalah beberapa do’a yang perlu kita baca :
1. Dari Rasulullah saw. Allahumma innii ashbahtu laa amliku linafsi dharran walaanaf’an walaamautaan walaahayaatan walaanasyuuran walaa astathii’u an aakhadzu ilaa maa a’thaitanii walaa atqii ilaa maawaqqaitanii. Allahumma waqifnii limaatuhibbuhu watardhahu minalqauli wal’amali fiithaa’atika innaka dzuulfadhlil’azhiimi

Artinya : Yaa Allah, sesungguhnya aku ini berada pada waktu pagi, aku tidak menguasai untuk diriku akan bahaya, manfaat, mati, hidup, dan tidak pula kebangkitan dari kubur. Dan aku tidak kuasa mengambil kecuali apa engkau berikan kepadaku, dan aku tidak bias menjaga kecuali apa yang engkau jaga. Ya Allah, berilah pertolongan aku kepada apa yang engkau menyenanginya dan merelakannya baik berupa ucapan maupun amal perbuatan di dalam taat kepadamu. Sesungguhnya engkau adalah Dzat yang mempunyai karunia yang besar”.

Allahumma innal-amra ‘indaka wahuwa mahjuubun ‘annii walaa’alamu amraan ikhtarahu linafsi fakun antalmuhtarulii wa ajmalanii fil-ajmalil-umuuri ‘indaka wa ahmadiha ‘aqibatan fiiddiini waddunyaa wal-aakhirahti innaka ‘alaa kulli syai-in qadiirun.

Artinya : Ya Allah, sungguh segala sesuatu itu ada di tangan-Mu, dan tertutup dari padaku, dan aku tidak mengetahui apa yang harus kupilih untuk diriku, maka pilihkanlah apa yang bgaik bagiku, dan bawalah aku dalam hal yang amat baik serta terpuji akibatnya dalam agama, dunia dan akhirat. Sungguh engkau terhadap segala sesuatu Maha Kuasa”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar