Rahmat Mulyadi

Rahmat Mulyadi

Rabu, 24 April 2013

109. YANG DIRESAHKAN SEORANG AHLI IBADAH DAN SEORANG ZUHUD AKIBAT DARI PERGAULANNYA DENGAN SESAMA MANUSIA



Innaamaa yastauhitsul’ubbaadu wazzuhaadu min kulli syai-in lighaibatihim ‘anillahi fiikulli syai-in falausyahiduuhu fiikulli syai-in lam yastauhitsuu min syai-in.

Artinya : sesungguhnya orang menyebabkan keresahan hati (perasaan) orang yang ahli ibadah dan orang yang zuhud dari segala sesuatu, disebabkan karena masih ada ingat (penghalang untuk melihat Allah) didalam setiap sesuatu. Andaikan mereka bias menyaksikan di dalam setiap sesuatu pasti mereka tidak akan risau (terhadap) segala sesuatu”.

Untuk menghilangkan kerusakan-kerusakan hati yang timbul dari akibat pergaulan dengan sesame manusia, seperti : saling memfitnah, saling menggunjing, saling membicarakan aib orang lain dan sebagainya, maka kebanyakan orang yang ahli ibadah dan zuhud lalu menjauhkan diri dari pergaulan masyarakat luas.
Akan tetapi mereka yang dapat melihat atau merasakan keberadaan Allah pada setiap sesuatu, maka mereka tetap bergaul dengan sesame manusia, karena di dalam hati mereka telah terdapat cahaya ilahi yang dapat menyingkirkan segala rintangan yang menghalanginya untuk menghadap kepada Allah. Sehingga keresahan-keresahan yang ditimbulkan akibat pergaulannya dengan sesame manusia itu tidak pernah terjadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar