Innaamaa
yastauhitsul’ubbaadu wazzuhaadu min kulli syai-in lighaibatihim ‘anillahi
fiikulli syai-in falausyahiduuhu fiikulli syai-in lam yastauhitsuu min syai-in.
Artinya
: sesungguhnya orang menyebabkan keresahan hati (perasaan) orang yang ahli
ibadah dan orang yang zuhud dari segala sesuatu, disebabkan karena masih ada
ingat (penghalang untuk melihat Allah) didalam setiap sesuatu. Andaikan mereka
bias menyaksikan di dalam setiap sesuatu pasti mereka tidak akan risau
(terhadap) segala sesuatu”.
Untuk
menghilangkan kerusakan-kerusakan hati yang timbul dari akibat pergaulan dengan
sesame manusia, seperti : saling memfitnah, saling menggunjing, saling
membicarakan aib orang lain dan sebagainya, maka kebanyakan orang yang ahli
ibadah dan zuhud lalu menjauhkan diri dari pergaulan masyarakat luas.
Akan
tetapi mereka yang dapat melihat atau merasakan keberadaan Allah pada setiap
sesuatu, maka mereka tetap bergaul dengan sesame manusia, karena di dalam hati
mereka telah terdapat cahaya ilahi yang dapat menyingkirkan segala rintangan
yang menghalanginya untuk menghadap kepada Allah. Sehingga keresahan-keresahan
yang ditimbulkan akibat pergaulannya dengan sesame manusia itu tidak pernah
terjadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar