Rahmat Mulyadi

Rahmat Mulyadi

Selasa, 23 April 2013

124. JALAN YANG HARUS DITEMPUH AGAR DAPAT WUSHUL (SAMPAI) KEPADA ALLAH



Lauannaka laatashilu ilaihi ilaaba’da fanaa-imasaawiiki wamahwi da’aawiika lam tashil ilaihi abadaan. Walakin idzaa arada anyushilaka ilaihi ghath-tha washfaka biwashfihi wana’taka bina’tihi fawashalaka ilaihi bimaa minhu ilaika laabimaaminka ilaihi.

Artinya : seandainya kamu tidak dapat sampai pada-Nya, melainkan sesudah habis lenyap semua dosa dan kotoran syirik, maka engkau tidak akan sampai kepada-Nya untuk selamanya. Akan tetapi bila Allah akan menarik/menghendaki menyampaikan kamu kepada-Nya niscaya ia menepati sifatmu dengan sifat-Nya dan kekuranganmu dengan karunia kekayaan-Nya. Maka Allah menyampaikan kamu kepada-Nya dengan apa yang diberikan oleh-Nya kepadamu, bukan karena amal perbuatanmu yang engkau hadapkan kepada-NYa”.

 Seseorang tidak akan pernah sampai kepada Allah, selama hawa nafsu masih melekat pada dirinya

Dalam hal ini Abu Hasan Asy-Syaadzili berkata :
Seorang wali tidak akan sampai kepada Allah, jika masih ada syahwat-syahwat, atau mengetur urusan-urusan sendiri, serta ikhtiar sendiri. Maka dari itu bila Allah tidak menarik hambanya, dan membiarkannya dengan usaha ikhtiarnya sendiri, yang demikian itu tidak akan sampai kepada-Nya selama-lamanya. Akan tetapi jika Allah menghendaki hambanya untuk segera sampai kepada-Nya, maka ditampakkan padanya sifat-sifat Allah yang luhur dan perilaku yang baik”.

Juga Allah telah berfiman dalam Hadits Qudsi, yang artinya :
Senantiasa hambaku mendekat kepada-Ku dengan mengerjakan berbagai kesunatan hingga Aku mencintainya. Apabila Aku mencintainya, maka Aku berada pada pendengarannya yang dia mendengarnya, dan berada di tangannya yang dia memukul dengannya, dan berada di kakinya yang dia berjalan dengannya.

Jadi jika ada seseorang yang dapat wushul (sampai) kepada Allah, maka hal itu karena Allah mencintainya, sehingga menutup sifat-sifat kemanusiaannya dengan sifat-sifat ketuhanannya. Dan sama sekali bukan karena usaha manusia itu sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar