Rahmat Mulyadi

Rahmat Mulyadi

Senin, 22 April 2013

150. PARA WALI (KEKASIH ALLAH) ITU MENUTUPI SEHINGGA SUKAR UNTUK DIKETAHUI



Subhaana man lam yaj’aliddaliila ‘alaa auliyaa-ihi ilaa man haitsuddaliilu ‘alaihi  walam yushil ilihim ilaa man araada anyuushilahu ilaihi.

Artinya : Maha suci Allah yang tidak menjadikan bukti (tanda) terhadap wali-walinya kecuali sekedar bukti pengenalan kepadanya, dan tidak akan sampai kepada mereka kecuali orang yang Allah telah menghendaki menyampaikan kepada Allah”.

Yang dimaksud dengan (kekasih Allah) itu adalah orang yang beriman dan bertaqwa kepada Allah yang mengaku bahwa Tuhan kami adalah Allah, kemudian (istiqamah) dengan pendiriannya itu, serta merasa aman dan tidak berduka cita dalam menghadapi kehidupan, baik di dunia maupun di akhirat.
Jarang sekali orang dapat mengetahui akan hakekat para wali, kecuali orang-orang yang telah mendapat karunia dari Allah. Hal ini karena Allah telah menutupi para wali tersebut, dengan berbagai keadaan lahiriyah.
Dalam hal ini Abdul Abas al-Masyi pernah berkata :
“ Mengenai wali itu lebih sukar daripada mengenal Allah, karena sesungguhnya Allah itu dapat di kenal dengan bukti kesempurnaan dan keindahan-Nya”.

Juga dalam sebuah hadits, Allah berfirman yang artinya :
“ Para wali-Ku itu ada dibawah naungan-Ku, tiada yang mengenal mereka dan mendekat kepada seorang wali. Kecuali jika Allah memberikan taufiq dan hidayahnya, agar supaya langsung dapat mengenal kepada Allah dan kebesaran-Nya yang diberikan kepada seorang manusia yang di kehendaki-Nya”.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar