Rahmat Mulyadi

Rahmat Mulyadi

Sabtu, 20 April 2013

180.HAKEKAT ILMU YANG DIBERIKAN ALLAH KEPADA ORANG MA’RIFAT



Alhaqaa-iqu taradu fiihaalit-tajallii mujmalatu waba’dalwa’di yakuunu-bayaanu faidzaa qara’naahu fattabi’uni quraana tsumma inna’alainaa bayaanahu.

Artinya : “Hakekat-hakekat ilmu yang dating dalam keadaan jenis itu masih mujmal (dalam garis besar). Dan setelah ada penerimaan berubah ada keterangan Allah berfirman yang artinya : “Apabila Kami telah selesai membacakannya, maka ikutilah bacaan itu. Kemudian sesungguhnya atas Kamilah tanggungan penjelasannya”.

Ilmu-ilmu yang diturunkan allah kepada orang-orang (ma’rifat) itu masih berupa (ilham) dan dalam keadaan (majmul) atau (global). Dan ilmu yang sudah sampai (mengilhamakan) kedaam hati orang-orang (ma’rifat) itu baru dapat dimengerti detelah dipikir dan di angan-angan.
Akan tetapi apabila hasil pemikiran dari orang (ma’rifat) itu dilihat secara sepintas saja, maka nampaknya bertentangan dengan (syare’at). Namun jika dipikir dan dikaji secara lebih mendalam, maka nampaklah bahwa hal itu sama sekali tidak bertentangan atau menyalahi hokum agama.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar