Rahmat Mulyadi

Rahmat Mulyadi

Jumat, 19 April 2013

208. ORANG YANG BERDZIKIR KEPADA ALLAH ITU ADA DUA GOLONGAN



 Qaumun tasbiqu anwaruhum adzkaarahum waqaumun tasbiqu adzkaaruhum anwaruhum waqaumun laa adzkaara walaa anwara na’udzu billaahi min dzalika dzakirun dzakira liyastaniira bihi qalbuhu fakaana dzakiran wadzakiraun istanara qalbahu fakaana dzaakiran wallaadziistawat adzkaarahu wa anwaruhu fabidzikrihi yahtadii binuurihi yuqtadaa.

Artinya : Segolongan orang kaum cahaya iaman mereka mendahului dzikir-dzikir-Nya. Dan sebagian lagi dzikirnya mendahului cahaya iamannya. Dan ada pula golongan yang bersamaan antara cahaya dengan dzikirnya. Dan ada pula kaum yang tidak ada dzikir dan tidak ada pula cahaya.Na’udzu billaahi min dzalik (kamu berlindung kepada Allah dari golongan yang demikian itu). Orang yang berdzikir agar hatinya bercahaya maka ia disebut ahli dzikir. Sedang orang yang bersamaan dzikirnya dan cahayanya, maka dengan dzikirnya dia mendapatkan petunjuk dan dengan cahaya dia dapat diikuti”.

Ada dua golongan orang yang berdzikir kepada Allah. Kedua golongan tersebut yaitu :
1.       Golongan Madzub.
Yaitu golongan orang-orang yang mendapatkan cahaya iman secara langsung dari Allah tanpa harus di dahului dengan berdzikir lebih dahulu. Sehingga apabila ia berdzikir dalam rangka mencari cahaya iaman itu ia tidak akan mengalami kesukaran atau halangan yang berarti.
Golongan ini sebagaimana yang tersebut dalam Al-Qur’an Surat Ali-Imran ayat 74, yang artinya :
“Allah menentukan rahmat-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah mempunyai karunia yang besar”.
2.       Golongan Salik.
Yaitu golongan orang yang belum mendapatkan cahaya (iman) harus didahului dengan (berdzikir) lebih dulu. Sehingga dalam melaksanakan (dzikirnya) itu ia mengalami banyak sekali kesukaran-kesukaran atau hambatan-hambatan terutama yang datangnya dari (nafsu). Akan tetapi berkat perjuangan dan keyabahannya, akhirnya ia dapat mencapai apa yang di cita-citakan, yakni keridhoan dari Allah S.W.T.
Golongan ini sebagaimana yang tersebut dalam Al-Qur’an Surat Al-Ankabut ayat 69, yang artinya :
“Dan orang-orang yang berjuihad untuk (mencapai keridhoan) kami, benar-benar Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kamu”.

Dalam kaitannya dengan hal ini Abul Abbas Al-Maray r.a. pernah berkata :
“Manusia itu ada (dua) macam, ada yang mendapat karunia Allah, sehingga berbuat taat kepada Allah. Dan ada pula yang dengan taatnya kepada Allah itu dapat mencapai kebesaran karunia Allah”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar