Rahmat Mulyadi

Rahmat Mulyadi

Rabu, 24 April 2013

1 02. MEMPERTURUTKAN HAWA NAFSU BERARTI MEMBIARKAN DIRINYA TERJERUMUS KE DALAM JURANG KEBINASAAN




Laayukhapu ‘alaika antaltabisath-thuruqu ‘alaika wainnamaa yukhaafu ‘alaika min ghalabatil hawaa ‘alaika.

Artinya : tidak ditakutkan (dikhawatirkan) kamu, jika kamu kebingungan jalan (untuk mendekatkan diri kepada Allah). Sesungguhnya yang sangat ditakutkan (dikhawatirkan) kepadamu (adalah) jika hawa nafsu itu mengalahkanmu”.

Yang sangat dikhawatirkan pada diri manusia adalah jika hawa nafsunya telah mengalahkannya, sehingga setiap gerak dan langkahnya dikendalikan oleh hawa nafsu. Apabila sudah demikian, maka akan timbul sifat-sifat tercela yang dapat menghalangi dirinya untuk mendekatkan diri kepada Allah. Dan hal ini, cepat atau lambat pasti akan menjerumuskan orang tersebut ke dalam jurang kebinasaan.

Salah satu contoh dari seorang anak manusia yang hidupnya selalu memperturutkan hawa nafsu adalah 9Fir’aun) yang hidup pada zaman Nabi Musa. Ketika itu, Fir’aun beserta pengikut-pengikutnya telah begitu sewenang-wenang membuat kerusakan di muka bumi dengan menindas mereka-mereka yang tidak mau tunduk kepadanya serta menyembelih anak laki-laki yang lahir di antara mereka.
Tentang kesewenang-wwenangan fir’aun ini telah disebutkan dalam Al-Qur’an Surat Al-Qoshos ayat 4, yang artinya :
Sesungguhnya fir’aun telah berbuat sewenang-wenang dimuka bumi dan menjadikan penduduknya berpecah belah, dengan menindas segolongan dari mereka, menyembelih anak laki-laki dari mereka dan membiarkan hidup anak-anak perempuan mereka. Sesungguhynya Fir’aun termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan”.


Adapun balasan kepada Fir’aun beserta para pengikutnya adalah sebagaimana yang tersebut dalam Al-Qur’an Surat Al-Qoshos ayat 42, yang artinya :

Dan Kami ikutkanlah laknat kepada mereka di dunia ini dan pada hari kiamat mereka termasuk orang-orang yang di jauhkan (dari rahmat Allah)”.

Dengan demikian telah jelas bagi mkita, bahwa balasan seseorang memperturutkan hawa nafsu itu tidak hanya di dunia saja, tetapi yang lebih berat lagi adalah di akhirat nanti, yakni dijauhkan dari rahmat Allah, yang berarti dimasukkan ke dalam neraka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar