Rahmat Mulyadi

Rahmat Mulyadi

Rabu, 24 April 2013

100. SETIAP COBAAN DARI ALLAH DAPAT DIATASI DENGAN KESABARAN



Liyukhaffifa alama bala-I’alaika ‘ilmuka biannahu subhaanahu huwalmubliilaka fallaadzii wajahatka minhulaqdaru huwallaadzii ‘awwadaka husnal-ikhtiyaari.

Artinya : Sengguh menjadi ringan kepedihan cobaan yang menimpa pada dirimu (bala) pengertianmu bahwasanya Allah-lah yang mendatangkan (memberi) cobaan kepadamu. Maka Dzat Yang telah mendatangkan berbagai kepastian kepadamu itu adalah Dzat Yang telah membebaskan kepadamu dengan kebaikan memilih”.

Semua manusia yang hidup di dunia ini tak’kan pernah luput dari cobaan. Dengan cobaan itu akan dapat diketahui sampai sejauh mana kualitas (mutu) iman seseorang kepada Allah.
Perhatikan firman Allah dalam Al-Qur’an Surat Al-An-Kabut ayat 2, yang artinya :
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengakan : Kami telah beriman. Sedang mereka tidak diuji lagi”.

Kiranya kita tak perlu berkecil hati suatu saat kita mendapat cobaan dari Allah, Karena hal ini bukan berarti Allah telah benci atau tidak peduli lagi terhadap kita. Justru cobaan-cobaan itu membuktikan, bahwa Allah suka dan saying kepada kita. Semakin kita disayang, semakin berat pula cobaan kita terima.
Hal di atas dapat kita buktikan sendiri melalui kisah-kisah para Nabi, yang walaupun beliau-beliau (para Nabi) itu merupakan kisah-kisah Allah, namun sungguh berat cobaan yang menimpa mereka, jauh lebih berat dari yang kita terima. Kita bias membaca (dalam qur’an) kisah Nabi Ibrahim yang disuruh menyembelih putranya sendiri yang sangat dicintainya, Nabi Ayyub yang dimusnahkan seluruh harta kekayaannya dan keturunannya serta terserang penyakit menular yang sangat menjijikan sehingga tak seorangpun  kaumnya yang mau mendekat kepadanya, Nabi Nuh yang selama ratusan tahun (Nabi Nuh berusia 950 tahun) berdakwah tapi hanya mendapatkan pengikut yang amat sedikit (70 atau 80 orang saja). Nabi Muhammad yang dilempari kotoran unta dan batu hingga kekurangan bahan makanan, dan sebagainya.
Kalau kita mau bersabar sejenak dan berpikir secara lebih mendalam, kiranya kita akan mendapati kenyataan, bahwa di balik cobaan-cobaan yang nampaknya tidak menyenangkan itu terdapat hikmah dan kebaikan yang besar. Hal ini sebagaimana yang terdapat dalam Al-qur’an Surat An-Nisa’ ayat 19, yang artinya :
 Boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak”.

Menurut kebanyakan ahli filsafat (filosof) islam, pengertian sabar itu terbagi menjadi (5) macam yaitu :

1.                   Sabar dalam beribadah.
Yakni dengan tekun dan telaten mengerjakan setiap rukun, syarat-syarat dan tata tertib ibadah yang sedang dikerjakannya. Menurut Imam Al-Ghazali, ada tiga hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan suatu ibadah, yaitu :
1.                   Harus didahulukan niat yang suci, ikhlas semata-mata karena Allah
2.                   Memperhatikan dan memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan , dan juga hal-hal lain baik yang wajib maupun yang sunat.
3.                   Tidak bersifat riya’ setelah melaksanakan ibadah tersebut.

2.                   Sabar tertimpa Musibah.Yakni teguh hati dan menerima dengan ikhlas ketika tertimpa suatu bencana. Karena sabar atau tidak sabar, bencana tetap akan terjadi. Tetapi dengan bersikap sabar, maka beban yang harus ditanggung akan terasa lebih ringan.
3.                   Sabar terhadap kehidupan dunia. Yakni tidak mudah tergoda oleh daya dunia, yang kalau dilihat secara lahiriyah penuh dengan kenikmatan dan kesenangan yang memabukkan (dapat melalaikan manusia kepada tujuan hidup yang sebenar-benarnya). Padahal sebenarnya dunia ini hanya merupakan alat, bukan tujuan.
4.                   Sabar terhadap maksiat. Yakni mengendalikan diri sendiri dan juga orang lain dari melakukan pelanggaran-pelanggaran terhadap syari’at agama.
5.                   Sabar dalam perjuangan. Yakni dengan menyadari sepenuhnya, bahwa perjuangan atau usaha itu ada pasang surutnya. Sehingga tidak sombong atau takabbur jika sedang pasang, dan tidak berputus asa jika sedang surut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar