Rahmat Mulyadi

Rahmat Mulyadi

Selasa, 23 April 2013

114. SHALAT ADALAH MERUPAKAN TEMPAT UNTUK MENYAMPAIKAN HAJAT KEPADA ALLAH



Ash-shalaatu mahallul munaajati wama’danul mushaafaati tattasi’u fiihaa mayaadiinul-asraari watasyruqu fiihaa syawaariqul-anwaari.

Artinya : Shalat itu tempat bermunajat (menyampaikan hajat kepada Allah) dan tempat mencurahkan kasih seorang hamba kepada Allah, serta kasih Allah terhadap hambanya yang dapat menampung segala rahasianya didalam shalat itu, dan menjadi terbit terang pula cahaya-cahaya ma’rifat”.

Pada saat seorang mengerjakan shalat yang secara otomatis berhadapan dengan-Nya. Ia dapat menyampaikan hajatnya kepada Allah, karena pada saat shalat itulah, antara hamba dengan Allah saling mencurahkan kasih saying yang akhirnya dapat menerbitkan cahaya ma’rifat dari orang tersebut kepada Dzat yang telah menciptakannya.
Agar bias melakukan shalat dengan khusu’, maka berbuatlah seolah-olah kamu melihat Allah, kalau kamu tidak bias dan memang tidak akan bias melihat-Nya. Maka yakinlah bahwa Allah melihatmu (inilah yang disebut dengan insan).

Pengertian sabda Rasulullah saw. Berikut ini, yang artinya :
Sesungguhnya seorang hamba bila ia mengerjakan shalat, maka Allah membukanya (tirai hijab) antara dia dengan Allah dan ia berhadapan langsung dengan-Nya, dan para malaikat sama berdiri tegak dari atas kedua bahunya hingga langit mereka (malaikat) sama mengikuti shalatnya dan mengaminkan do’anya. Dan sesungguhnya orang yang shalat telah ditaburi kebaikan (rahmat) dari langit sampai kepada ubun-ubun kepalanya. Dan dipanggilnya dengan panggilan : seandainya orang yang bermunajat itu mengerti siapakah yang diajak bicara itu, tentu tidak akan berhenti (memutus) shalatnya. Dan sesungguhnya pintu-pintu langit telah dibuka bagi orang yang shalat. Dan sesungguhnya Allah telah membanggakan barisan orang yang shalat dihadapan para malaika”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar