Ash-shalaatu
mahallul munaajati wama’danul mushaafaati tattasi’u fiihaa mayaadiinul-asraari
watasyruqu fiihaa syawaariqul-anwaari.
Artinya
: Shalat itu tempat bermunajat (menyampaikan hajat kepada Allah) dan tempat
mencurahkan kasih seorang hamba kepada Allah, serta kasih Allah terhadap
hambanya yang dapat menampung segala rahasianya didalam shalat itu, dan menjadi
terbit terang pula cahaya-cahaya ma’rifat”.
Pada
saat seorang mengerjakan shalat yang secara otomatis berhadapan dengan-Nya. Ia
dapat menyampaikan hajatnya kepada Allah, karena pada saat shalat itulah,
antara hamba dengan Allah saling mencurahkan kasih saying yang akhirnya dapat
menerbitkan cahaya ma’rifat dari orang tersebut kepada Dzat yang telah
menciptakannya.
Agar bias melakukan shalat dengan khusu’, maka
berbuatlah seolah-olah kamu melihat Allah, kalau kamu tidak bias dan memang
tidak akan bias melihat-Nya. Maka yakinlah bahwa Allah melihatmu (inilah yang
disebut dengan insan).
Pengertian
sabda Rasulullah saw. Berikut ini, yang artinya :
Sesungguhnya
seorang hamba bila ia mengerjakan shalat, maka Allah membukanya (tirai hijab)
antara dia dengan Allah dan ia berhadapan langsung dengan-Nya, dan para
malaikat sama berdiri tegak dari atas kedua bahunya hingga langit mereka
(malaikat) sama mengikuti shalatnya dan mengaminkan do’anya. Dan sesungguhnya
orang yang shalat telah ditaburi kebaikan (rahmat) dari langit sampai kepada
ubun-ubun kepalanya. Dan dipanggilnya dengan panggilan : seandainya orang yang
bermunajat itu mengerti siapakah yang diajak bicara itu, tentu tidak akan
berhenti (memutus) shalatnya. Dan sesungguhnya pintu-pintu langit telah dibuka
bagi orang yang shalat. Dan sesungguhnya Allah telah membanggakan barisan orang
yang shalat dihadapan para malaika”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar