Rahmat Mulyadi

Rahmat Mulyadi

Selasa, 23 April 2013

128. PUJIAN DAN PENGHORMATAN ITU HANYA KEPADA ALLAH YANG TELAH MENUTUPI AIBNYA



Man akramaka innamaa akrama fiika jamiila sitrihi falhamdu liman sataraka laisal hmdu liman akramaka wasyaraka.
Artinya : siapa orang yang menghormati kepadamu, sebenarnya dia itu hanya menghormati keindahan tutup Allah yang ada pada kamu, maka pujian itu bagi Dzat Yang menutupi kamu. Bukan pada orang yang memuji dan berterima kasih kepadamu”.

Apabila ada seseorang yang memuji atau menghormati orang lain, maka pada hakekatnya pujian dan penghormatan itu kembalinya itu kepada Allah, dan bukan kepada orang yang dipuji atau dihormati itu, karena bagaimanapun juga setiap setiap orang pasti mempunyi aib atau cela, yang apabila diketahui orang lain, maka pastilah akan jatuh harga dirinya, sehingga tidak jadi dipuji dan dihormati, bahkan mungkin akan di caci, dihina, dan dicela.
Akan tetapi berkat pertolongan Allah yang telah menutupi aib atau cela hamba-Nya yang dikasihi-Nya, maka terhindarlah orang tersebut dari cacian, hinaan,  dan celaan orang lain.
Karena itu kita wajib bersyukur kepada Allah atas pertolongan-Nya yang telah menutupi aib, cela, dan kekurangan-kekurangan kita.


Man akramaka innamaa akrama fiika jamiila sitrihi falhamdu liman sataraka laisal hmdu liman akramaka wasyaraka.
Artinya : siapa orang yang menghormati kepadamu, sebenarnya dia itu hanya menghormati keindahan tutup Allah yang ada pada kamu, maka pujian itu bagi Dzat Yang menutupi kamu. Bukan pada orang yang memuji dan berterima kasih kepadamu”.

Apabila ada seseorang yang memuji atau menghormati orang lain, maka pada hakekatnya pujian dan penghormatan itu kembalinya itu kepada Allah, dan bukan kepada orang yang dipuji atau dihormati itu, karena bagaimanapun juga setiap setiap orang pasti mempunyi aib atau cela, yang apabila diketahui orang lain, maka pastilah akan jatuh harga dirinya, sehingga tidak jadi dipuji dan dihormati, bahkan mungkin akan di caci, dihina, dan dicela.
Akan tetapi berkat pertolongan Allah yang telah menutupi aib atau cela hamba-Nya yang dikasihi-Nya, maka terhindarlah orang tersebut dari cacian, hinaan,  dan celaan orang lain.
Karena itu kita wajib bersyukur kepada Allah atas pertolongan-Nya yang telah menutupi aib, cela, dan kekurangan-kekurangan kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar