Maa shahibaka
ilaaman shahibaka wahuwa bighaibika ‘alaihimun walaisa dzaalika ilaamaulakal
kariima khairun man tashabu man yathlubuka laalisyai-in ya’uuduminka ilaihi.
Artinya
: sebenarnya bukan sahabatmu, kecuali orang yang telah menemani sedang dia
dengan celamu itu telah mengetahui. Dan tidaklah yang demikian melainkan
Tuhanmu yang Maha Pemurah. Sebaik-baiknya teman yang kamu temani adalah orang
yang memperhatikan kepentinganmu, bukan karena sesuatu kepentingan yang
diharapkan dari padamu untuk dirinya”.
Menurut
Syekh Ibnu Athoibah, bahwa sebaik-baiknya kawan adalah yang memperhatikan
kepentingan-kepentingan kita. Termasuk juga memilihkan dan menunjukkan jalan
terbaik bagi kita.
Berdasarkan
keterangan tersebut, maka tidak ada seorangpun kawan yang pailing baik bagi
kita, kecuali Allah yang telah memperhatikan dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan
kita, melindungi, dan menunjukkan kepada kita jalan yang lurus yang menuju kepada
keridhoan-Nya, tanpa mengharapkan sedikitpun balasan dari kita.
Akan
halnya Allah menyryh kita untuk mengabdi dan beribadah demi kepentingan kita
sendiri, yakni agar dapat mencapai kehidupan yang bahagia di dunia dan di
akhirat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar