Lauasyraqa laka
nuurulyaqiini lara-aital-aakhirata aqraba ilaika min antarhala ilaihaa
walara-iaita mahasinaddunyaa qad zhaharat kisfatulfanaa-i’alaihaa.
Artinya
: andaikan cahaya keyakinan itu telah menerangi hatimu, niscaya engkau dapat
melihat akhirat itu lebih dekat kepadamu daripada engkau berjalan menuju
kepada-Nya, yang engkau dapat menyaksikan segala kecantikan dunia dengan jelas
yang telah dollop[uti oleh puing-puing kerusakan yang bakal menghinggapinya”.
Seseorang
di dalam hatinya terdapat cahaya keyakinan (cahaya keimanan), maka ia akan
melihat seakan-akan akhirat sudah berada dihadapannya. Dan dengan demikian ia
lalu siap-siap untuk memasukinya dengan membawa bekal yang diperlukan, yakni
berupa amal kebajikan.
Perhatikan
sabda Rasulullah saw. Berikut ini, yang artinya :
Sesungguhnya
cahaya keyakinan jika masuk kedalam hati, maka menjadi laonglah (terbukalah)
dadanya. Ketika Nabi saw. Ditanya Ya Rasulullah? Apakah yang demikian itu ada
tanda-tandanya?. Jawab Nabi : Ya, yaitu merenggangkan dari dunia tipuan,
condong (kembali) kepada rumah yang abadi, serta mempersiapakan diri untuk
mati sebelum mati itu dating”.
Juga
didalam riwayat Anas r.a. ia berkata : bahwa pada suatu hari muazd bin Jabal
masuk ketempat Rasulullah sambil menangis, maka ditanya oleh Nabi saw.
Bagaimanakah keadaanmu pagi hai Muadz ?. jawab Muadz : aku pagi ini mu’min
benar-benar kepada Allah. Nabi bersabda : tiap kata-kata yang benar itu harus
bukti hakikatnya, maka apakah bukti pertanyaanmu ? jawab Muadz : Ya Nabiyallah,
kini jika aku berada di waktu pagi merasa mungkin tidak sampai sore, dan jika
pada sore tidak mungkin sampai pagi. Dan tiap melangkah kaki merasa mungkin
tidak dapat melangkahkan yang lain, dan terlihat kepadaku seolah-olah manusia
semua telah dipanggil untuk menerima suratan amal bersama dengan Nabi dan
berhala-berhala yang disembah selain dari Allah, juga seolah-olah melihat siksa
ahli neraka dan pahala ahli syurga. Maka sabda Nabi : engkau telah mengetahui,
maka tetapkanlah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar