Rahmat Mulyadi

Rahmat Mulyadi

Selasa, 23 April 2013

135. DILIHAT DARI DZATNYA, ALAM INI SEBENARNYA TIDAK ADA



Akwaanu tsaabitatun bi-itsbaatihi wamamhuwwatun bi-ahadiyyati dzaatihi.

Artinya ala mini bias tetap 9kokoh) sebab ditetapkan oleh Allah Dan ala mini musnah (lenyap) sebab keesaan Allah”

Bila dilihat dari segi dzatnya, sebenarnya ala mini tidak ada. Kemudian ia menjadi nampak setelah mendapat ketetapan Allah sehingga menajdi benda-benda yang wujud. Akan tetapi dengan ke Esaan Dzat Allah Yang tiada bersekutu dan tiada berbaring, akhirnya lenyap segala apa yang ada di ala mini.
Adapun tentang hakekat Dzat ke-Tuhanan, maka sampai kapan pun tak akan ada yang dapat mema’rifatinya, bahkan mema’rifati jiwanya sendiri dan juga benda-benda yang ada dihadapannya saja sampai saat ini belum ada seorang pun yang dapat mema’rifati hakekatnya.
Seorang professor terkenal bernama Kemyl flamerson mengatakan :
-                      Kita semua tahu, bahwa kita ini berfikir. Akan tetapi tidak seorang pun yang tahu dengan sebenarnya akan makna berfikir itu.
-                      Kita semua mengerti, bahwa kita ini berjalan. Akan tetapi tidak ada seorangpun yang mengetahui akan hakekat berjalan itu sendiri.
-                      Kita semua mengerti, bahwa kita dapat melihat. Akan tetapi tak seorangpun tahu bagaimana cara bekerjanya urat syaraf mata sehingga dapat memindahkan gambar-gambar yang kita lihat itu ke dalam akal. Dan kita tidak tahu pula bagaimana cara bekerjanya akal sehingga dapat menerima gambar-gamba tersebut.
-                      Selain itu kita juga menyadari, bahwa gerakan-gerakan kita untuk menggerakkan benda-benda yang ada di tubuh kita, seperti tangan, kaki, kepala, dan sebagainya itu karena diperintah oleh kehendak. Akan tetapi kita tidak mengetahui akan apa yang menjadi perantara antara kehendak dengan kekuatan, sehiongga menimbulkan gerakangerakan keberadaan tadi.

Kalau hanya mema’rifati tentang hakekat benda-benda saja manusia tidak mampu, lalu bagaimana ia akan dapat mema’rifat akan hakekat Dzat Tuhan Yang Maha Tinggi, Maha Besar dan Maha Halus itu?.
Allah tidak akan dapat dicapai oleh penglihatan-penglihatan dan Dia dapat mencapai penglihatan-penglihatan itu dan dia adalah Maha Halus dan Waspada”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar