Akwaanu
tsaabitatun bi-itsbaatihi wamamhuwwatun bi-ahadiyyati dzaatihi.
Artinya
ala mini bias tetap 9kokoh) sebab ditetapkan oleh Allah Dan ala mini musnah
(lenyap) sebab keesaan Allah”
Bila
dilihat dari segi dzatnya, sebenarnya ala mini tidak ada. Kemudian ia menjadi
nampak setelah mendapat ketetapan Allah sehingga menajdi benda-benda yang
wujud. Akan tetapi dengan ke Esaan Dzat Allah Yang tiada bersekutu dan tiada
berbaring, akhirnya lenyap segala apa yang ada di ala mini.
Adapun
tentang hakekat Dzat ke-Tuhanan, maka sampai kapan pun tak akan ada yang dapat
mema’rifatinya, bahkan mema’rifati jiwanya sendiri dan juga benda-benda yang
ada dihadapannya saja sampai saat ini belum ada seorang pun yang dapat
mema’rifati hakekatnya.
Seorang
professor terkenal bernama Kemyl flamerson mengatakan :
-
Kita semua tahu, bahwa kita ini
berfikir. Akan tetapi tidak seorang pun yang tahu dengan sebenarnya akan makna
berfikir itu.
-
Kita semua mengerti, bahwa kita
ini berjalan. Akan tetapi tidak ada seorangpun yang mengetahui akan hakekat
berjalan itu sendiri.
-
Kita semua mengerti, bahwa kita
dapat melihat. Akan tetapi tak seorangpun tahu bagaimana cara bekerjanya urat
syaraf mata sehingga dapat memindahkan gambar-gambar yang kita lihat itu ke
dalam akal. Dan kita tidak tahu pula bagaimana cara bekerjanya akal sehingga
dapat menerima gambar-gamba tersebut.
-
Selain itu kita juga menyadari,
bahwa gerakan-gerakan kita untuk menggerakkan benda-benda yang ada di tubuh
kita, seperti tangan, kaki, kepala, dan sebagainya itu karena diperintah oleh
kehendak. Akan tetapi kita tidak mengetahui akan apa yang menjadi perantara
antara kehendak dengan kekuatan, sehiongga menimbulkan gerakangerakan
keberadaan tadi.
Kalau
hanya mema’rifati tentang hakekat benda-benda saja manusia tidak mampu, lalu
bagaimana ia akan dapat mema’rifat akan hakekat Dzat Tuhan Yang Maha Tinggi,
Maha Besar dan Maha Halus itu?.
Allah
tidak akan dapat dicapai oleh penglihatan-penglihatan dan Dia dapat mencapai
penglihatan-penglihatan itu dan dia adalah Maha Halus dan Waspada”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar