Idzaa waqa’a
minka dzanbun falaaykun sababaan liya’sika min hushuulil-istiqamahti ma’a
rabbika faqad yakuunu dzaalika aakhiru dzanbin quddira’alaika.
Artinya
: jika kamu terlanjur melakukan dosa, maka yang demikian itu jangan sampai
menyebabkan putus asa untuk mendapatkan (istiqamah0 kepada Tuhanmu. Maka
kadang-kadang yang demikian itu sebagaimana dosa yang terakhir yang ditakdirkan
kepadamu”.
Hendaknya
seseorang tidak berputus asa dari mengharap rahmat Allah hanya karena telah
terlanjur berbuat dosa. Karena putus asa itu justru menambah beban dosa yang
akan kita pikul.
Asal
saja kita segera bertaubat dan kembali kejalan Allah, maka hal itu tidak
menyalahi dari usaha kita untuk (istiqamah) dalam menghambakan diri kepada
Allah. Dan siapa tahu, dosa yang kita lakukan merupakan dosa terakhir yang kita
lakukan.
Oleh
sebab itu, tetaplah berusaha untuk (istiqamah) keteguhan hati dalam pendirian)
itu sangat doperlukan, baik dalam kehidupan beragama maupun bermasyarakat.
Allah
berfirman dalam Al-qur’an Surat Hud ayat 112,
yang artinya :
Maka
tetaplah teguh kamu pada pendirian sebagai diperintahkan bersama-sama
orang-=orang bertaubat yang ikut bersamamu. Janganlah sampai menyeleweng
(meninggalkan pendirian). Sesungguhnya Tuhan memperhatikan segala apapun yang
kamu kerjakan”.
Adapun hal-hal yang berhubungan dengan (istiqamah)
ini antara lain :
1.
Hidup ini penuh dengan tantangan.
Setiap
manusia yang hidup pasti menghadapi tantangan, karena hidup itu sendiri
sebenarnya adalah tantangan. Hal ini sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an Surat Al-Balad ayat 1- 4, yang artinya :
Tidak
perlu aku bersumpah dengan tanah (negri yang suci) ini, dan dengan bapak dan
anaknya (yang silih berganti). Sesungguhnya manusia dijadikan selalu menghadapi
tantangan-tantangan”.
Sehubungan
hal ini, Syekh Muhammad Syadzili Neifat, mengatakan :”Manusia bukanlah
dijadikan tuhan, melainkan untuk sesuatu makna (keadaan), yaitu selalu
menghadapi tantangan-tantangan”. Karena tanpa tantangan, hidup manusia tidak
akan mempunyai makna atau arti.
Semenjak
lahir kedunia, manusia sudah menghadap tantangan-tantangan. Di antaranya :
Kesukaran
untuk melahirkan dan dilahirkan, serta untuk mendapat makanan.
Kesukaran
yang ditimbulkan oleh perbedaan pikiran dan tujuan dalam mengemban amanatnya,
yakni sebagai (khalifah) di muka bumi.
2.
Memerlukan keteguhan hati
selanjutnya
Syekh Muhammad Syazili neifar mengatakan :
-
Tidak
ada jalan yang dapat ditempuh untuk mencapai keberhasilan dalam usaha
memakmurkan bumi dan mensyukuri nikmat Tuhan denhan jalan beribadah kepada-Nya,
kecuali dengan hati teguh di dalam berusaha.
-
Memakmurkan
bumi hanyalah dapat dicapai dengan tekun bekerja, yakni terus menerus berjaung
dengan fikiran dan tenaga untuk menuju mahligai cita-cita yang hidup dalam hati
sanubari, sesuai dengan peraturan-peraturan yang dikehendaki oleh hidup. Dengan
demikian maka bumi akan melimpah dan mengeluarkan segala hasil yang baik yang
dijadikan Tuhan untuk kepentingan-kepentingan manusia.
3.
Teguh hati merupakan perintah
Allah
Menurut
keterangan Ibnu Abas, ketika Rasulullah menerima ayat yang berhubungan dengan
(istiqamah) ini, beliau sampai termenung dalam sekali, guna merenungkan arti
sangat penting dari ayat tersebut, sehingga para sahabat bertanya :
-
Sesungguhnya
sekali ini Nabi cepat sekali bertambah umurnya”.
-
Nabi menjawab : saya menjadi tua dan berubah
kepalaku, karena ayat surat
Hud dan
Sejenisnya”.
Selain
itu, di dalam Al-qur’an juga terdapat surat lain yang tujuannya sama dengan surat Hud. Yakni Surat Fush-Shilat ayat 30-32,
yang artinya :
“
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan : Tuhan kami adalah Allah” kemudian
mereka meneguhkan pendirian mereka maka
malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan) :
“
Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih dan bergembiralah
dengan syurga yang telah di janjikan oleh Allah kepadamu”.
Syekh
Syaazili Neifad menafsirkan,.. bahwa ganjaran sifat (istiqamah berteguh hati)
itu seimbang dengan kekutan sifat tersebut.
Adapun
kehormatan yang istimewa yang diberikan kepada orang konsekwen dan berteguh
hati, antara lain :
-
Malaikat
di turunkan Allah untuk membuka jalan fikirannya dan menjauhkannya dari
rasa takut sehingga tekatnya semakin
bulat dan langkahnya semakin teguh, karena
dia merasa yakin akan kebenaran
yang sejati.
- Setelah yakin akan kebenaran yang sejati
yang ditempuhnya, maka langkahnya jadi
teratur dan tidak membabi buta.
4.
Gadapi segala tantangan dengan
lapang dada
Selain
itu Allah memperingatkan agar tetap berlapang dada ketika menghadapi segala
macam tantangan, adapun peringatan-peringatan yang adalag :
- Agar tidak menyeleweng meninggalkan
pendirian baik karena hebatnya tantangan
maupun karena bujukan-bujukan dan
janji pangkat dan kesenangan yang diberikan.
- Agar jangan sampai memihak kepada
orang-orang dhalim; karena jalan mereka itu salah
dan bias menyebabkan masuk ke dalam
neraka.
5.
Pada saat seperti sekarang ini,
keteguhan hati sangat diperlukan.
Di
saat-saat seperti sekarang ini, dimana tantangan semakin banyak,
bujukan-bujukan kea rah kemaksiatan semakin menggila, janji-janji semakin
menggiurkan, dan pemenuhan kebutuhan hidup semakin sulit, kita sangat
memerlukan adanya keteguhan hati agar jangan sampai tergoda dan tersesat oleh
gaya dan kehidupan yang kebanyakan tidak sesuai lagi dengan norma-norma agama
yang kita anut ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar