Rubamaruziqalkaraamati
man lam takmul lahul-istiqaamatu
Artinya : “Kadang diberi izin
kekeramatan orang yang belum sempurna istiqaamahnya”.
Seorang murid (orang yang
mempunyai keinginan untuk bisa sampai kehadirat Allah), hendaklah mengendalikan
dirinya dari keinginan mencari kekeramatan, karena dikhawatirkan ia akan
mendapatkan kekeramatan dari selain Allah (syetan).
Sebab kalau hal ini terjadi, maka justru akan menyebabkan dirinya terjatuh dari
Allah.
Kekeramatan itu sebenarnya
tidak perlu dicari, karena ia akan dating dengan sendirinya dari Allah. Oleh
sebab itu seseorang tidak perlu berpuasa tujuh hari tujuh malam, bertapa
digua-gua, hanya makan nasi putih saja (mutih),
pantang melihat cahaya (berpuasa pati
geni) dan sebagainya, yang kesemuanya itu tidak ada tuntunan dari
Rasulullah atau hanya merupakan amalan-amalan yang menyesatkan.
Sabda Rasulullah SAW,
sebagaimana yang diriwayatkan oleh Muslim, yang artinya :
“Dari Abu Hurairoh r,a. berkata
: bersabda Rasulullah SAW,
Bersedang=sedanglah kamu dan
tetaplah dalam beramal, ketahuilah kalian bahwa tak seorangpun dapat selamat
hanya semata-mata bergantung pada amal perbuatannya. Sahabat bertanya : tidak
juga engkau Ya Rasulullah? Beliau menjawab : Tidak pula Aku. Kecuali jika Allah
meliputi Aku dengan rahmat dan karunianya”.
Berdasarkan Hadits di atas,
kita dapat menyimpulkan, bahwa kita dianjurkan untuk tidak berlebih-lebihan
dalam beramal, tetapi tetap (istiqamah)
dengan amal yang kita lakukan itu.
Allah telah memberikan kabar
gembira kepada orang-orang yang teguh dalam pendiriannya (istiqamah), sebagaimana yang tersebut dalam Al-Qur’an Surat
Fush-shilaat ayat 30, yang artinya :
“Sesungguhnya orang-orang yang
mengatakan : Tuhan kami ialah Allah kemudian mereka meneguhkan mereka, maka
malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): Janganlah kamu merasa
takut dan janganlah kamu merasa sedih, dan bergembiralah dengan syurga yang
telah dijanjikan Allah kepadamu”.
Yang dimaksud dengan teguh diatas
adalah dalam hal bertuhan kepada Allah dalam hati sanubari, dalam tindakan
hidup, dalam kesukuran ketika mendapat kenikmatan, dan dalam kesabaran ketika
menerima cobaan.
Sikap (istiqamah) ini tidaklah dapat dicapai dengan mudah karena banyak
sekali godaan-godaan yang berusaha menggoyahkan pendirian kita tersebut, baik
yang berupa tantangan yang keras maupun bujuk rayu yang memabukkan.
Akan tetapi dengan usaha yang
keras dan disertai do’a kepada Allah, bukan tidak mungkin bahwa suatu saat akan
dapat mencapai predikat (istiqamah)
sebagaimana yang kita harapkan.
Apabila kita sudah mencapai
predikat (istiqamah), maka akan
bahagia dan tntramlah hati kita. Karena sesuai dengan janji Allah. Dia akan
menurunkan Malaikat-malaikat yang akan
menemani dan menghibur kita, baik tatkala didunia maupun tatkala
menghadapi kehidupan di akhirat nanti.
Menurut penafsiran mujahid
Assuddi dan Zaid bin Aslam, bahwa Malaikat itu akan turun pada orang yang (beristiqamah) itu menghadapi saat-saat
kematiannya (naza’) untuk memberikan
hiburan agar tidak merasa takut dan berduka cita menghadapi Tuhanya.
Sedangkan menurut sebuah Hadits
yang diriwayatkan sahabat Al-Bukhari bin Azib, Malaikat itu dating dan
mengeluhkan (roh) orang-orang yang (beristiqamah) ketika hidup didunia.
Malaikat-malaikat itu dating beramai-ramai dengan wajah yang berseri-seri
sambil berkata :”Keluarlah wahai (roh)
yang baik dari tubuh yang baik yang selama ini engkau tempati untuk menemui
Tuhanmu yang telah menunggumu dengan ramah tamah”.
Ada lagi ahli tafsir yang
mengatakan, bahwa malaikat itu, yakni Munkar dan Nakir mencabut kedatangan (roh) orang (istiqamah) yang masuk kubur dengan ucapan:”Selamat dating,
janganlah engkau merasa gentar dan jangan berduka cita”.
Selain itu ada pula yang
berpendapat, bahwa malaikat itu akan menemani seseorang yang (istiqamah), baik
ketika masih hidup di dunia mapun katika hidup di akhirat. Hal ini didasarkan
pada Hadits berikut ini, yang artinya :
“dari abi Dardak r,a,bahwa Rasulullah SAW,
pernah bersabda :
Barangsiapa yang mendoakan
saudaranya tanpa setahu saudaranya itu, berkatalah malaikat yang bertugas dalam
bidang itu “Amiin, dan engkau pun mudah-mudahan mendapatkan karunia sebagaimana
saudara yang engkau do’akan itu”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar