Kaifa tahtajibulhaqqu walladzii tahtajibu bihi huwa fihi zhaahiru
wamaujuudu haadhiru.
Artinya :
“Bagaimana Allah Yang Haq bisa terhalang dengan sesuatu, padahal sesuatu
menghalangi-Nya itu terang dan maujud lagi selalu hadir”.
Segala apa yang ada
di alam raya ini merupakan cahaya Allah. Karena itu seseorang yang mendapatkan
karunia Allah dapat menggunakan mata hatinya untuk melihat kepada-Nya dalam
setiap sesuatu.
Akan tetapi bagi
mereka yang hatinya tertutup dari cahaya Allah, maka dalam melihat sesuatu yang
nampak olehnya hanyalah apa yang ada pada permukaannya. Ibarat orang yang
melihat air telaga, maka yang terlihat hanyalah gelombang air, bunga-bunmga
teratai, dan apa yang ada dopermukaannya saja. Sedang apa yang ada dalam air ia
tidak mengetahuinya.
Seringklali kita
melihat indahnya matahari yang baru terbit di ufuk timur atau yang sedang
tenggelam di ufuk barat. Tetapi pernahkah
kita merenungkan rahasia apa yang ada di balik apa yang kita lihat kita
kagumi itu?
Sebagian ahli
Hikmah mengatakan, bahwa Allah menurunkan dua macam kitab kepada kaum muslimin.
Dan macam kitab itu ialah :
1. Kitab suci
Al-Qur’an yang dapat dibaca, dingerti dan diamalkan isinya.
2. Kitab alam yara yang
dapat dipandang, diperhatikan dan diambil pelajaran atau ibroh dari padanya.
Firman Allah dalam Al-Qur’an Surat Ali Imran ayat 190, yang artinya:
“Sesungguhnya dalam
menciptakan langit dan bumi, dan lih bergantinya alam dan siang terdapat
tanda-tanda bagi norang-orang yang berakal”.
Dari ayat di atas
dapat diambil kesimpulan, bahwa dari bermacam-macam ciptaan Allah termasuk juga
yang ada pada diri kita terdapat banyak sekali rahasia dan pelajaran yang harus
direnungkan dan dipikirkan.
Selain ayat di
atas, masih banyak sekali ayat-ayat yang berhubungan dengan hal ini. Di
antaranya adalah yang terdapat dalam Surat Ar-Ruum ayat 20-25, yang artinya :
“Dan diantara
tanda-tanda kekuasaan-Nya (Allah) adalah Dia yang menciptakan kamu dari tanah,
kemudian tiba-tiba kamu (menjadi) manusia yang berkembang biak. Dan diantara
tanda-tanda kekuasaan-Nya (Allah) adalah Dia yang menciptakan untukmu
(istri-istri) dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentaram
kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan saying. Sesungguhnya
pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang
berfikir. Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya (Allah) adalah yang
menciptakan langit dan bumi dan berlain-lain bahasamu dan warna kulitmu.
Sesungguhnya yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi
orang-orang yang mengetahuinya. Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya (Allah)
adalah tidurmu diwaktu malam dan siang hari usahamu mencari sebagian dari
karunia-Nya. Sesungguhnya yang dekian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi
kaum yang mendengarkan. Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya. Adalah Dia yang
memperlihatkan kepadamu kilat untuk (menimbulkan) ketakutan dan harapan, dan Dia
menurunkan air hujan dari langit, lalu menghidupkan bumi dengan air itu sesudah
matinya, sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda
bagi kaum yang mempergunakan akalnya. Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya.
Kemudian Dia memanggil kamu sekali panggil dari bumi, seketika itu juga kamu
keluar (dari kubur)”.
Pada tiap-tiap
akhir ayat di atas kita diperintahkan untuk menggunakan mata, telinga, dan
akal, untuk memikirkan ciptaan-ciptaan Allah dengan sebaik-baiknya.
Dalam sebuah hadits
Rasulullah SAW. Bersabda, yang artinya :
“Berfikir sesuatu itu
lebih dari pada beribadah selama satu tahun”.
Tentu saja yang
dimaksud dengan berfikir di atas adalah memikirkan hal-hal yang baik yang
sesuai dengan syare’at agama islam dan kemudian menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari.
Menurut seorang
ahli (tasawuf) bernama
As-Sumarqandy, ada (lima) hal yang merupakan hasil dari
kebiasaan memikirkan ciptaan-ciptaan Allah kelima hal tersebut adalah :
1.
dapat meningkatkan pengenalan (ma’rifat)
kepada diri sendiri. Dengan mengenal diri sendiri dengan segala macam kelemahan
dan kekuarangannya, maka akan dapat lebih mengenal kepada Allah, senagaimana
yang tersebut dalam sebuah hadits yang artinya : “Barangsiapa mengenal dirinya sendiri, maka ia akan mengenal Tuhan-Nya”.
2.
Dapat menumbuhkan kecintaan
(mahabbah) kepada pemberi nikmat.
Dengan mengingat pemberian-pemberian Allah, maka akan mendorong seseorang untuk
mendekatkan diri kepada-Nya, senagaimana seorang laki-laki yang selalu ingin
berdekatan dengan wanita yang dicintainya.
3.
Dapat menumbuhkan pengharapan (Ar-Roja’).
Dengan demikian janji-janji Allah, maka akan tumbuh pengharapan dari seseorang
untuk mendapatkan sesuatu yang diharapkan atau diidam-idamkan, yakni
kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
4.
Menumbuhkan perasaan takut kepada Allah. Sikap ini timbul jika
seseorang sering membayangkan (azab)
yang bakal diturunkan Allah kepada hamba-Nya yang durhaka, sehingga ia sendiri
akan merasa takut untuk melanggar larang-larangan-Nya.
5.
Menimbulkan perasaan (Al-Haya).
Perasaan ini timbul apabila seseorang sering memikirkan kebaikan-kebaikan yang
diberikan Allah kepadanya. Sehingga timbul perasaan malu apabila dirinya tidak
mau (bersyukur) dan mengerjakan perintah-perintah-NYa.
Dari uraian-uraian
diatas dapat diambil kesimpulan, bahwa segala sesuatu yang ada di duniaini,
baik yang nyata maupun yang ghoib, pastilah karena ada yang menciptakan. Dan
kiranya tak ada sesuatu yang kuasa menciptakan semuanya itu kecuali hanya Allah
semata.
Namun demikian
masih banyak orang yang tidak mau mempercayai atau membantah akan adanya Allah
sebagai pencipta (Alam raya) beserta
seluruh isinya ini. Terhadap bantahan-bantahan ini Allah berfirman dalam Al-Qur’an Surat An-Nahl ayat 3-19, yang artinya :
“Dia menciptakan
langit dan bumi dengan sebenar-benarnya. Maha tinggi Allah dari apa-apa yang
mereka persekutukan. Dia menciptakan manusia dari pada (mani), tiba-tiba ia
menjadi khusumat (musuh) yang nyata. Binatang-binatang ternak Dia ciptakan
untukmu, dengan Dia kamu mendapat (pakaian) panas dan manfaat dan diantaranya
kamu makan dagingnya. Pada binatang-binatang itu kamu mendapat keindahan,
ketika kamu membawanya ke kandang dan ketika melepaskannya. Binatang-binatang
itu membawa beban kamu kenegeri yang tiada kuda, bighal dan keledai, supaya
kamu mengendarainya dan menjadi perhiasan. Dan dia menciptakan apa yang tiada
kamu ketahui. Hanya Allah menerangkan jalan lurus, diantaranya ada jalan yang
bengkok. Kalau Dia menghendaki, niscaya ditunjuki-Nya kamu semuanya Dia yang
menurunkan air dari langit, diantaranya untuk minuman kamu dan diantaranya
untuk tumbuh-tumbuhan disana kamu mengembalakan ternakmu. Dia tumbuhkan untukmu
dengan air itu tanaman-tanaman, zaitun, pohon kurma, anggur dan bermacam-macam
buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu menjadi tanda bagi kaum yang
memikirkannya. Dia tunduk untukmu malam dan siang, matahari dan bulan, semua
bintang-bintang tunduk dibawah perintah-Nya, sesungguhnya pada yang demikian
itu menjadi tanda-tanda bagi kaum yang berakal. Dan apa-apa yang dijadikan-Nya
untukmu diatas bumi, yang menguasai laut, supaya kamu makan daging (ikan) yang
lembut dan supaya kamu keluarkan dari dalamnya perhiasan yang kamu pakai dan
engkau lihat kapal berlayar di laut dan supaya kamu mencari karunia Allah (rizqi),
mudah-mudahan kamu berterima kasih kepada-Nya. Dia menjadikan gunung-gunung di
muka bumi, supaya jangan ia bergerak-bergerak bersama kamu dan (menjadikan)
sungai-sungai dan jalan-jalan, mudah-mudahan kamu mendapat petunjuk. Dan lagi
beberapa tanda : dan dengan bintang, mereka mendapat petunjuk. Adakah Allah,
yang menjadikan (segala makhluq) serupa dengan (berhala) yang tidak menjadikan?
Apa tiadakah kamu mendapat peringatan. Jika kamu hitung nikmat Allah, niscaya
tak dapat kamu menghitungnya. Sesungguhnya Allah pengampun, lagi penyayang
Allah mengetahui apa-apa yang kamu rahasiakan dan apa-apa yang kamu lahirkan”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar