Rahmat Mulyadi

Rahmat Mulyadi

Sabtu, 20 April 2013

182. DENGAN ADANYA SESUATU YANG DICIPTAKAN (MAKHLUQ) MAKA TIDAK ADA DINDING YANG MENGHALANGI KEPADA PENCIPTANYA (KHOLIQ)




Kaifa tahtajibulhaqqu walladzii tahtajibu bihi huwa fihi zhaahiru wamaujuudu haadhiru.

Artinya : “Bagaimana Allah Yang Haq bisa terhalang dengan sesuatu, padahal sesuatu menghalangi-Nya itu terang dan maujud lagi selalu hadir”.

Segala apa yang ada di alam raya ini merupakan cahaya Allah. Karena itu seseorang yang mendapatkan karunia Allah dapat menggunakan mata hatinya untuk melihat kepada-Nya dalam setiap sesuatu.
Akan tetapi bagi mereka yang hatinya tertutup dari cahaya Allah, maka dalam melihat sesuatu yang nampak olehnya hanyalah apa yang ada pada permukaannya. Ibarat orang yang melihat air telaga, maka yang terlihat hanyalah gelombang air, bunga-bunmga teratai, dan apa yang ada dopermukaannya saja. Sedang apa yang ada dalam air ia tidak mengetahuinya.
Seringklali kita melihat indahnya matahari yang baru terbit di ufuk timur atau yang sedang tenggelam di ufuk barat. Tetapi pernahkah  kita merenungkan rahasia apa yang ada di balik apa yang kita lihat kita kagumi itu?
Sebagian ahli Hikmah mengatakan, bahwa Allah menurunkan dua macam kitab kepada kaum muslimin. Dan macam kitab itu ialah :
1.          Kitab suci Al-Qur’an yang dapat dibaca, dingerti dan diamalkan isinya.
2.     Kitab alam yara yang dapat dipandang, diperhatikan dan diambil pelajaran atau ibroh dari padanya.
Firman Allah dalam Al-Qur’an Surat Ali Imran ayat 190, yang artinya:
“Sesungguhnya dalam menciptakan langit dan bumi, dan lih bergantinya alam dan siang terdapat tanda-tanda bagi norang-orang yang berakal”.

Dari ayat di atas dapat diambil kesimpulan, bahwa dari bermacam-macam ciptaan Allah termasuk juga yang ada pada diri kita terdapat banyak sekali rahasia dan pelajaran yang harus direnungkan dan dipikirkan.
Selain ayat di atas, masih banyak sekali ayat-ayat yang berhubungan dengan hal ini. Di antaranya adalah yang terdapat dalam Surat Ar-Ruum ayat 20-25, yang artinya :
“Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya (Allah) adalah Dia yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian tiba-tiba kamu (menjadi) manusia yang berkembang biak. Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya (Allah) adalah Dia yang menciptakan untukmu (istri-istri) dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentaram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan saying. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya (Allah) adalah yang menciptakan langit dan bumi dan berlain-lain bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahuinya. Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya (Allah) adalah tidurmu diwaktu malam dan siang hari usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya yang dekian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan. Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya. Adalah Dia yang memperlihatkan kepadamu kilat untuk (menimbulkan) ketakutan dan harapan, dan Dia menurunkan air hujan dari langit, lalu menghidupkan bumi dengan air itu sesudah matinya, sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mempergunakan akalnya. Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya. Kemudian Dia memanggil kamu sekali panggil dari bumi, seketika itu juga kamu keluar (dari kubur)”.

Pada tiap-tiap akhir ayat di atas kita diperintahkan untuk menggunakan mata, telinga, dan akal, untuk memikirkan ciptaan-ciptaan Allah dengan sebaik-baiknya.
Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW. Bersabda, yang artinya :
“Berfikir sesuatu itu lebih dari pada beribadah selama satu tahun”.

Tentu saja yang dimaksud dengan berfikir di atas adalah memikirkan hal-hal yang baik yang sesuai dengan syare’at agama islam dan kemudian menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut seorang ahli (tasawuf) bernama As-Sumarqandy, ada (lima) hal yang merupakan hasil dari kebiasaan memikirkan ciptaan-ciptaan Allah kelima hal tersebut adalah :
1.                   dapat meningkatkan pengenalan (ma’rifat) kepada diri sendiri. Dengan mengenal diri sendiri dengan segala macam kelemahan dan kekuarangannya, maka akan dapat lebih mengenal kepada Allah, senagaimana yang tersebut dalam sebuah hadits yang artinya : “Barangsiapa mengenal dirinya sendiri, maka ia akan mengenal Tuhan-Nya”.
2.                    Dapat menumbuhkan kecintaan (mahabbah) kepada pemberi nikmat. Dengan mengingat pemberian-pemberian Allah, maka akan mendorong seseorang untuk mendekatkan diri kepada-Nya, senagaimana seorang laki-laki yang selalu ingin berdekatan dengan wanita yang dicintainya.
3.                   Dapat menumbuhkan pengharapan (Ar-Roja’). Dengan demikian janji-janji Allah, maka akan tumbuh pengharapan dari seseorang untuk mendapatkan sesuatu yang diharapkan atau diidam-idamkan, yakni kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
4.                   Menumbuhkan perasaan takut kepada Allah. Sikap ini timbul jika seseorang sering membayangkan (azab) yang bakal diturunkan Allah kepada hamba-Nya yang durhaka, sehingga ia sendiri akan merasa takut untuk melanggar larang-larangan-Nya.
5.                   Menimbulkan perasaan (Al-Haya). Perasaan ini timbul apabila seseorang sering memikirkan kebaikan-kebaikan yang diberikan Allah kepadanya. Sehingga timbul perasaan malu apabila dirinya tidak mau (bersyukur) dan mengerjakan perintah-perintah-NYa.

Dari uraian-uraian diatas dapat diambil kesimpulan, bahwa segala sesuatu yang ada di duniaini, baik yang nyata maupun yang ghoib, pastilah karena ada yang menciptakan. Dan kiranya tak ada sesuatu yang kuasa menciptakan semuanya itu kecuali hanya Allah semata.
Namun demikian masih banyak orang yang tidak mau mempercayai atau membantah akan adanya Allah sebagai pencipta (Alam raya) beserta seluruh isinya ini. Terhadap bantahan-bantahan ini Allah berfirman dalam Al-Qur’an Surat An-Nahl ayat 3-19, yang artinya :
“Dia menciptakan langit dan bumi dengan sebenar-benarnya. Maha tinggi Allah dari apa-apa yang mereka persekutukan. Dia menciptakan manusia dari pada (mani), tiba-tiba ia menjadi khusumat (musuh) yang nyata. Binatang-binatang ternak Dia ciptakan untukmu, dengan Dia kamu mendapat (pakaian) panas dan manfaat dan diantaranya kamu makan dagingnya. Pada binatang-binatang itu kamu mendapat keindahan, ketika kamu membawanya ke kandang dan ketika melepaskannya. Binatang-binatang itu membawa beban kamu kenegeri yang tiada kuda, bighal dan keledai, supaya kamu mengendarainya dan menjadi perhiasan. Dan dia menciptakan apa yang tiada kamu ketahui. Hanya Allah menerangkan jalan lurus, diantaranya ada jalan yang bengkok. Kalau Dia menghendaki, niscaya ditunjuki-Nya kamu semuanya Dia yang menurunkan air dari langit, diantaranya untuk minuman kamu dan diantaranya untuk tumbuh-tumbuhan disana kamu mengembalakan ternakmu. Dia tumbuhkan untukmu dengan air itu tanaman-tanaman, zaitun, pohon kurma, anggur dan bermacam-macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu menjadi tanda bagi kaum yang memikirkannya. Dia tunduk untukmu malam dan siang, matahari dan bulan, semua bintang-bintang tunduk dibawah perintah-Nya, sesungguhnya pada yang demikian itu menjadi tanda-tanda bagi kaum yang berakal. Dan apa-apa yang dijadikan-Nya untukmu diatas bumi, yang menguasai laut, supaya kamu makan daging (ikan) yang lembut dan supaya kamu keluarkan dari dalamnya perhiasan yang kamu pakai dan engkau lihat kapal berlayar di laut dan supaya kamu mencari karunia Allah (rizqi), mudah-mudahan kamu berterima kasih kepada-Nya. Dia menjadikan gunung-gunung di muka bumi, supaya jangan ia bergerak-bergerak bersama kamu dan (menjadikan) sungai-sungai dan jalan-jalan, mudah-mudahan kamu mendapat petunjuk. Dan lagi beberapa tanda : dan dengan bintang, mereka mendapat petunjuk. Adakah Allah, yang menjadikan (segala makhluq) serupa dengan (berhala) yang tidak menjadikan? Apa tiadakah kamu mendapat peringatan. Jika kamu hitung nikmat Allah, niscaya tak dapat kamu menghitungnya. Sesungguhnya Allah pengampun, lagi penyayang Allah mengetahui apa-apa yang kamu rahasiakan dan apa-apa yang kamu lahirkan”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar