Rahmat Mulyadi

Rahmat Mulyadi

Sabtu, 20 April 2013

183. JANGAN BERPUTUS ASA KITA BELUM DAPAT MEMETIK HASIL DARI AMAL YANG KITA KERJAKAN



Laa tai-as min qubuuli ‘amalin lam tajid fiihi wujuudalhudhuuri farubbamaa qubila minal’amali maalam tudrak tsamratuhu ‘aajilaan.

Artinya : “Janganlah berputus asa dari diterimanya amal perbuatan yang dalam amal itu kamu tidak menjumpai ujudnya kehadiran didalam hati. Sebab kadang-kadang diterima dari sesuatu amal apa yang tidak dapat dirasakan buahnya dengan segera”.

Tanda-tanda amal yang diterima Allah adalah apabila dalam pelaksanaannya disertai (kekhusu’an) serta seakan-akan Allah berada dihadapannya menyaksikan amal yang telah dikerjakannya itu.

Hal ini berkaitan dengan (“Ikhsan”) sebagaimana yang disabdakan Rasulullah, yang artinya :
“Hendaklah kamu beribadah (mengabdi) kepada Allah seakan-akan kamu melihat kepada-Nya. Sekalipun kamu tak dapat melihat-Nya, sekalipun kamu dapat melihat-Nya, maka sesungguhnya dia melihat kamu”.

Namun seandainya tidak bisa (khusu’) dan berbuat (Ikhsan) dalam beramal, maka hendaklah hal ini tidak menjadi sebab keputusan seseorang dalam beramal sehingga tidak mau lagi mengerjakan amal-amal kebajikan, sebagaimana kalau mempunyai tanaman yang tidak bisa (berbuah), maka janganlah tanaman itu lantas dipotong begitu saja. Tetapi harus dicari terlalu dulu penyebab-penyebabnya.
Sehubungan dengan ini, Syaikh Ibnu Atho’ mengatakan :
“Janganlah merasa senang dengan suatu warid yang kamu belum mengetahui buahnya, sebab tidaklah diharapkan dari awan itu adanya hujan. Akan tetapi yang diharapkan dari padanya yaitu wujud (adanya) buah-buahan (dari tanaman)”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar