Rahmat Mulyadi

Rahmat Mulyadi

Sabtu, 20 April 2013

193. HENDAKNYA KITA JANGAN TERBIASA MENGGANTUNGKAN DIRI PADA ORANG LAIN



Innamaa ajraal-adzaa ‘alaa aidiihim kailaa takuuna saakinaan ilaihim arada anyuz’ajika ‘an kulli syai-in hatta laa yusyghilaka ‘anhu syai-un.

Artinya : Bahwasanya Allah melaksanakan dengan sengaja kepada hal-hal yang menyakitkan yang dilakukan (kepadamu) agar supaya kamu tidak merasa tentram kepada mereka. Allah menghendaki untuk menggelisahkan dari tiap-tiap sesuatu yang tidak menyibukkanmu sesuatu itu dari ingat kepada Allah”.

Dalam hubungan antara manusia yang satu dengan yang lain seringkali terjadi kesalah fahaman dan percekcokan di antara mereka, sehingga timbul perasaan salaing membenci, menfitnah, bahkan terkadang sampai terjadi penganiayaan dan sebagainya.
Semuanya itu memang sengaja dikehendaki oleh Allah agar manusia tidak selalu menggantungkan diri kepada orang lain, maka ia akan selalu sibuk dan berusaha dan berhubungan dengan manusia sehingga lupa dengan Allah. Dan kalau sudah demikian tidaklah mungkin orang tersebut bisa wushul (sampai) kepada Allah.
Sehubungan dengan hal ini Hasan As-Syadzili pernah mengatakan :
“Larilah kamu dari kebaikan manusia, melebihi istrimu dari kejahatan mereka kepadamu. Maka sesungguhnya hanya kebaikan mereka itu akan membahayakan hatimu, sedang kejahatan mereka hanya akan membahayakan jasmanimu. Dan bahwasanya bahaya yang mengenai jasmani itu lebih ringan dari pada bahaya yang mengenai hati”.

194, MUSUH KITA YANG PALING UTAMA ADALAH SYAITAN



Tidak ada komentar:

Posting Komentar