Rahmat Mulyadi

Rahmat Mulyadi

Jumat, 19 April 2013

201. INGATLAH KEPADA ALLAH KAPANPUN DAN DIMANAPUN KAMU BERADA, NISCAYA ALLAH AKAN MENGINGATMU PULA PADA SETIAP WAKTU DAN KEADAAN



Alka-inu filkauni walam tuftahlahu mayaadiinul ghuyuubi masjuunun bimuhithatihi wamashsuurun fii hikali dzaatihi

Artinya : Orang-orang yang ada di dalam dunia ini ia belum terbuka baginya lapangan ghoib, tetap terkurunglah dia oleh (shahwat) dan adapt kebiasaannya, dan terkurung oleh kepentingan-kepentingan kerangka badannya (kepentingan syahwatnya)”.

Keadaan hati manusia yang hidup di dunia ini tentu berbeda-beda. Sebagian telah terbuka hatinya oleh cahaya keimanan sehingga dapat mengenal Allah dan menunaikan hak-hak-Nya, dan sebagian lagi hatinya masih tetutup, sehingga apa yang dikerjakannya cenderung kepada pemuasan hawa nafsu dan syahwatnya saja.
Mereka-mereka yang termasuk ke dalam golongan ke dua itu belum menyadari atau terkadang menyepelekan akan adanya siksaan yang pedih dan mengerikan di balik perbuatan-perbuatannya.
Firman Allah dalam Al-qur’an Surat Al-Kahfi 29, yang artinya :
“Sesungguhnya Kami telah menyediakan bagi orang-orang (zalim) itu neraka yang gejolaknya mengepung mereka”.

Adapun neraka itu sendiri dibagi menjadi beberapa tingkatan sesuai kadar dan macam dosa yang diperbuat seseorang. Di antaranya adalah :

1.       Neraka Hawiyah.
Hal ini tersebut dalam Surat Al-Qoori’ah ayat 8-11, yang artinya :
“Dan barangsiapa yang ringan timbangannya amal kebajikannya, maka tempat kembalinya adalah neraka (Hawiyah). Adakah adalah neraka yang amat panas apinya”.
2.   Neraka Ladzo.
Tersebut dalam Surat Al-Ma’arij ayat 15-18, yang artinya :
“Ingatlah, sesungguhnya siksaan itu ialah neraka (Ladzo). Pengupas kulit kepala. Memanggil orang yang membelakangi dan memalingkan muka (terhadap kebenaran), juga orang yang mengumpulkan kekayaan serta menyimpannya”.
1.       Neraka Sa’ir.
Tersebut dalam Surat Al-Mulk ayat 5, yang artinya :
“orang-orang yang durhaka itu Kami sediakan neraka (Sa’ir) untuk mereka”.
2.       Neraka Saqor.
Tersebut dalam Al-Qur’an Surat Al-Mudatstsir ayat 29-30, yang artinya :
“Orang yang durhaka itu akan Ku-masukkan ke dalam (Saqor). Adakah yang memberitahukan kepadamu apakah (Saqor) itu?. Ia tidak membeiarkan berlebih. Ia dapat mengganti (mengoyak-ngoyak) kulit manusia. Di situ ada penjaganya yang terdiri dari sembilan malaikat (dengan tugas penyiksaabnya masing-masing)”.
Maksud dari kata”Tidak membiarkan tertinggal dan tidak pula berlebih diatas adalah, bahwa apapun yang ada didalamnya pasti dibakarnya habis tanpa ada yang tertinggal satupun.
3.       Neraka Hutomah.
Tersebut dalam surat Hutomah ayat 4-9, yang artinya :
“ Imgatlah sesungguhnya orang yang bersalah itu akan dilemparkan ke neraka (Hutomah). Adakah yang memberikan kepadamu, apakah Hutomah itu?. Yaitu api Allah yang dinyalakan, yang naik sampai ke ulu hati. Sesungguhnya api itu ditutupikan di atas neraka, dalam tiang yang panjang”.

Adapun mengenai gambaran tentang kedasyatan, kepedihan dan kengerian siksa neraka itu, Allah telah menerangkannya dalam Al-Qur’an agar manusia itu mendapat peringatan dari padanya.

Di antara ayat-ayat tersebut terdapat pada :
-          Surat Al-Haj 19-22, yang artinya :
“Inilah dua golongan (mukmin dan kafir) yang bertentangan, mereka saling bertengkar mengenai Tuhan mereka. Maka orang kafir akan dibuatkan untuk mereka pakaian-pakaian dari api neraka. Dan disiramkan air yang sedang mendidih kearah kepala mereka. Dengan iar itu dihancurkan segala apa yang ada dalam perut mereka dan juga kulit mereka. Dan untuk mereka cambuk-cambuk dari besi. Setiap kali mereka keluar neraka lantaran kesengsaraan mereka, niscaya mereka dikembalikan ke dalamnya, (kepada mereka dikatakan) : Rasailah azab yang membakar ini”.
-                                  Surat Al-A’rof ayat 40-41, yang artinya :
“Aesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, sekali-kali tidak akan dibubarkan bagi mereka pintu-pintu langit dan tidak (pula) mereka masuk syurga, sehingga seperti (unta) masuk ke dalam (lubang jarum). Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat kejahatan. Mereka mempunyai (tikar dari api neraka) dan di atas mereka ada selimut (dari api neraka). Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang zalim”.
Surat Az-Zumar ayat 16, yang artinya :
‘Di atas kepala mereka ada tumpukan api di bawahnya pun ada tumpukan api pula. Demikianlah Allah memperingatkan sekalian hamba-hamba-Nya. Oleh sebab itu, wahai hamba-hamba-Ku, takutlah kamu semua kepada-Ku”.
-                                  Surat An-Nisa’ ayat 56, yang artinya :
Sesungguhnya orang-orang kafir (tidak mempercayai) ayat-ayat Kami maka Kami akan memasukkan mereka ke dalam api neraka. Setiap kulit mereka hangus, maka Kami gantikan dengan kulit yang lain, supaya mereka rasakan benar-benar siksaan itu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mulia dan Bijaksana”.

Selain itu di dalam sebuah Hadits riwayat Tirmidzi yang bersumber dari Abu Huroiroh r.a. juga disebutkaen, bahwa rasulullah S.A.W. pernah bersabda, yang artinya :
“Sesungguhnya siksa dalam neraka (Jahim) itu ialah, di atas kepala orang-orang yang durhaka itu dituangkan air mendidih yang kemudian terus masuk ke dalam sehingga menembus ke dalam perut mereka, kemudian keluarlah segala isi yang ada didalam perut itu sehingga tampak meleleh dari kedua telapak tangannya. Inilah yang mencair dari isi perut itu. Selanjutnya dikembalikan lagi sebagaimana sebelumnya”.

Dan di antara siksa-siksaan yang berat sebagaimana yang sebutkan di atas tadi, masih ada siksaan lain yang lebih berat, yakni tidak didapatkannya rahmat dari Allah.
Sehubungan dengan hal ini Allah berfirman dalam Al-qur’an Surat Muthoffifin ayat 15, yang artinya :
“Dengan demikian, sesungguhnya mereka pada hari itu (hari kiamat tertutup dari (rahmat) Allah”.

Sedemikian berat dan dasyat siksaan yang diterima oleh orang-orang yang durhaka itu, sehingga andaikata dapat mereka akan menembusnya dengan apapun juga, sekalipun harus mengorbankan sesuatu yang paling dicintainya.
Akan tetapi keadaan neraka sangat jauh berbeda dengan keadaan dunia, di mana seorang yang bersalah bisa terbebas dari hukuman setelah menebusnya dengan setumpuk (uang) atau kesenagan dunia lainnya.
Firman Allah dalam Al-qur’an Surat Al-Ma’arij ayat 11-15, yang artinya :
“Padahal mereka itu berpandang-pandangan. Orang berdosa bercita-cita, kalau dapat menebusi dirinya dengan anak-anaknya.dari pada siksa hari itu. Dan dengan istrinya dan saudaranya. Dan keluarganya, yang memberikan tempat diam kepadanya. Dan orang-orang yang dimuka bumi semuanya, kemudian melepaskannya. Sekali-kali tidak (demikian itu). Sesungguhnya ia api neraka

Oleh bkarena sebelum segalanya terlanjur terjadi dan menjadi penyesalan yang berkepanjangan. Maka hendaknya kita banyak mengingat Allah, melaksanakan segala perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya.
Perhatikan firman Allah dalam Al-qur’an Surat At-Tahriim ayat 6, yang artinya :
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka, yang bahan bakarnya manusia dan batu-batuan, sedang panjaganya Malaikat-malaikat yang kasar lagi keras, mereka tidak mendurhakai Allah tentang apa-apa yang disuruh-Nya dan mereka memperbuat apa-apa yang dip[erintahkannya kepadanya”.

Dengan banyak mengingat Allah itu, maka Allah juga mengingat kita, yang berarti Dia akan selalu memberikan rahmat, karunia dan ampunan-Nya kepada kita.
Firman Allah dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 152, yang artinya :
“ Karena itu ingatlah kamu kepada-Ku,(Allah) niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku. Dan janganlah kamu mengingkari (nikmat-Ku)”.

Selain itu Allah juga memberi balasan kepada hamba-Nya yang banyak mengingat kepada-Nya dengan memenuhi segala (hajat0 kebutuhannya. Hal ini sebagaimana firman Allah dalam sebuah Qudsi, yang artinya :
“Hambaku, jadikanlah perhatianmu (sepenuhnya) kepada-Ku, niscaya Aku cukupi segala (hajat kebutuhanmu). Selama Aku dengan engkau maka engkau dalam kedudukan hamba. Dan selama engkau dengan Aku, maka engkau (berada) di tempat yang dekat, maka mintalah apa saja untuk dirimu”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar