Alka-inu filkauni
walam tuftahlahu mayaadiinul ghuyuubi masjuunun bimuhithatihi wamashsuurun fii
hikali dzaatihi
Artinya : Orang-orang
yang ada di dalam dunia ini ia belum terbuka baginya lapangan ghoib, tetap
terkurunglah dia oleh (shahwat) dan
adapt kebiasaannya, dan terkurung oleh kepentingan-kepentingan kerangka
badannya (kepentingan syahwatnya)”.
Keadaan hati
manusia yang hidup di dunia ini tentu berbeda-beda. Sebagian telah terbuka
hatinya oleh cahaya keimanan sehingga dapat mengenal Allah dan menunaikan
hak-hak-Nya, dan sebagian lagi hatinya masih tetutup, sehingga apa yang
dikerjakannya cenderung kepada pemuasan hawa nafsu dan syahwatnya saja.
Mereka-mereka yang
termasuk ke dalam golongan ke dua itu belum menyadari atau terkadang
menyepelekan akan adanya siksaan yang pedih dan mengerikan di balik
perbuatan-perbuatannya.
Firman Allah dalam Al-qur’an Surat Al-Kahfi 29, yang artinya :
“Sesungguhnya Kami telah menyediakan bagi orang-orang (zalim) itu neraka yang gejolaknya mengepung mereka”.
Adapun neraka itu
sendiri dibagi menjadi beberapa tingkatan sesuai kadar dan macam dosa yang
diperbuat seseorang. Di antaranya adalah :
1.
Neraka Hawiyah.
Hal ini tersebut
dalam Surat
Al-Qoori’ah ayat 8-11, yang artinya :
“Dan barangsiapa yang ringan timbangannya amal kebajikannya, maka tempat
kembalinya adalah neraka (Hawiyah).
Adakah adalah neraka yang amat panas apinya”.
2. Neraka Ladzo.
Tersebut dalam Surat Al-Ma’arij ayat 15-18, yang artinya :
“Ingatlah, sesungguhnya siksaan itu ialah neraka (Ladzo). Pengupas kulit kepala. Memanggil orang yang membelakangi
dan memalingkan muka (terhadap kebenaran), juga orang yang mengumpulkan kekayaan
serta menyimpannya”.
1.
Neraka Sa’ir.
Tersebut dalam Surat Al-Mulk ayat 5, yang artinya :
“orang-orang yang durhaka itu Kami sediakan neraka (Sa’ir) untuk mereka”.
2.
Neraka Saqor.
Tersebut dalam Al-Qur’an Surat Al-Mudatstsir ayat 29-30, yang
artinya :
“Orang yang durhaka itu akan Ku-masukkan ke dalam (Saqor). Adakah yang
memberitahukan kepadamu apakah (Saqor)
itu?. Ia tidak membeiarkan berlebih. Ia dapat mengganti (mengoyak-ngoyak) kulit
manusia. Di situ ada penjaganya yang terdiri dari sembilan malaikat (dengan
tugas penyiksaabnya masing-masing)”.
Maksud dari
kata”Tidak membiarkan tertinggal dan tidak pula berlebih diatas adalah, bahwa
apapun yang ada didalamnya pasti dibakarnya habis tanpa ada yang tertinggal
satupun.
3.
Neraka Hutomah.
Tersebut dalam surat Hutomah ayat 4-9, yang artinya :
“ Imgatlah sesungguhnya orang yang bersalah itu akan dilemparkan ke neraka (Hutomah). Adakah yang memberikan
kepadamu, apakah Hutomah itu?. Yaitu api Allah yang dinyalakan, yang naik
sampai ke ulu hati. Sesungguhnya api itu ditutupikan di atas neraka, dalam
tiang yang panjang”.
Adapun
mengenai gambaran tentang kedasyatan, kepedihan dan kengerian siksa neraka itu,
Allah telah menerangkannya dalam Al-Qur’an agar manusia itu mendapat peringatan
dari padanya.
Di
antara ayat-ayat tersebut terdapat pada :
-
Surat Al-Haj 19-22,
yang artinya :
“Inilah dua golongan (mukmin dan kafir) yang bertentangan, mereka saling bertengkar
mengenai Tuhan mereka. Maka orang kafir akan dibuatkan untuk mereka
pakaian-pakaian dari api neraka. Dan disiramkan air yang sedang mendidih kearah
kepala mereka. Dengan iar itu dihancurkan segala apa yang ada dalam perut
mereka dan juga kulit mereka. Dan untuk mereka cambuk-cambuk dari besi. Setiap
kali mereka keluar neraka lantaran kesengsaraan mereka, niscaya mereka
dikembalikan ke dalamnya, (kepada mereka
dikatakan) : Rasailah azab yang membakar ini”.
-
Surat Al-A’rof ayat
40-41, yang artinya :
“Aesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan
diri terhadapnya, sekali-kali tidak akan dibubarkan bagi mereka pintu-pintu
langit dan tidak (pula) mereka masuk
syurga, sehingga seperti (unta)
masuk ke dalam (lubang jarum). Demikianlah
Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat kejahatan. Mereka
mempunyai (tikar dari api neraka) dan
di atas mereka ada selimut (dari api
neraka). Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang zalim”.
Surat Az-Zumar ayat 16, yang artinya :
‘Di atas kepala mereka ada tumpukan api di bawahnya pun ada tumpukan api pula. Demikianlah
Allah memperingatkan sekalian hamba-hamba-Nya. Oleh sebab itu, wahai
hamba-hamba-Ku, takutlah kamu semua kepada-Ku”.
-
Surat An-Nisa’ ayat
56, yang artinya :
“Sesungguhnya orang-orang kafir (tidak mempercayai) ayat-ayat Kami maka Kami akan memasukkan mereka
ke dalam api neraka. Setiap kulit mereka hangus, maka Kami gantikan dengan
kulit yang lain, supaya mereka rasakan benar-benar siksaan itu. Sesungguhnya
Allah adalah Maha Mulia dan Bijaksana”.
Selain itu di dalam sebuah
Hadits riwayat Tirmidzi yang bersumber dari Abu Huroiroh r.a. juga disebutkaen,
bahwa rasulullah S.A.W. pernah bersabda, yang artinya :
“Sesungguhnya
siksa dalam
neraka (Jahim) itu ialah, di atas
kepala orang-orang yang durhaka itu dituangkan air mendidih yang kemudian terus
masuk ke dalam sehingga menembus ke dalam perut mereka, kemudian keluarlah
segala isi yang ada didalam perut itu sehingga tampak meleleh dari kedua
telapak tangannya. Inilah yang mencair dari isi perut itu. Selanjutnya
dikembalikan lagi sebagaimana sebelumnya”.
Dan di antara siksa-siksaan
yang berat sebagaimana yang sebutkan di atas tadi, masih ada siksaan lain yang
lebih berat, yakni tidak didapatkannya rahmat dari Allah.
Sehubungan dengan hal ini Allah
berfirman dalam Al-qur’an Surat Muthoffifin ayat 15,
yang artinya :
“Dengan
demikian,
sesungguhnya mereka pada hari itu (hari kiamat tertutup dari (rahmat) Allah”.
Sedemikian berat dan dasyat
siksaan yang diterima oleh orang-orang yang durhaka itu, sehingga andaikata
dapat mereka akan menembusnya dengan apapun juga, sekalipun harus mengorbankan
sesuatu yang paling dicintainya.
Akan tetapi keadaan neraka
sangat jauh berbeda dengan keadaan dunia, di mana seorang yang bersalah bisa
terbebas dari hukuman setelah menebusnya dengan setumpuk (uang) atau kesenagan
dunia lainnya.
Firman Allah dalam Al-qur’an Surat Al-Ma’arij ayat 11-15, yang artinya
:
“Padahal
mereka itu
berpandang-pandangan. Orang berdosa bercita-cita, kalau dapat menebusi dirinya
dengan anak-anaknya.dari pada siksa hari itu. Dan dengan istrinya dan
saudaranya. Dan keluarganya, yang memberikan tempat diam kepadanya. Dan
orang-orang yang dimuka bumi semuanya, kemudian melepaskannya. Sekali-kali
tidak (demikian itu). Sesungguhnya
ia api neraka
Oleh bkarena
sebelum segalanya terlanjur terjadi dan menjadi penyesalan yang berkepanjangan.
Maka hendaknya kita banyak mengingat Allah, melaksanakan segala
perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya.
Perhatikan firman
Allah dalam Al-qur’an Surat At-Tahriim ayat 6, yang artinya :
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka,
yang bahan bakarnya manusia dan batu-batuan, sedang panjaganya
Malaikat-malaikat yang kasar lagi keras, mereka tidak mendurhakai Allah tentang
apa-apa yang disuruh-Nya dan mereka memperbuat apa-apa yang dip[erintahkannya
kepadanya”.
Dengan banyak
mengingat Allah itu, maka Allah juga mengingat kita, yang berarti Dia akan
selalu memberikan rahmat, karunia dan ampunan-Nya kepada kita.
Firman Allah dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 152, yang artinya :
“ Karena itu ingatlah kamu kepada-Ku,(Allah) niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan
bersyukurlah kepada-Ku. Dan janganlah kamu mengingkari (nikmat-Ku)”.
Selain itu Allah
juga memberi balasan kepada hamba-Nya yang banyak mengingat kepada-Nya dengan
memenuhi segala (hajat0 kebutuhannya. Hal ini sebagaimana firman Allah dalam
sebuah Qudsi, yang artinya :
“Hambaku, jadikanlah
perhatianmu (sepenuhnya) kepada-Ku,
niscaya Aku cukupi segala (hajat
kebutuhanmu). Selama Aku dengan engkau maka engkau dalam kedudukan hamba.
Dan selama engkau dengan Aku, maka engkau (berada)
di tempat yang dekat, maka mintalah apa saja untuk dirimu”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar